Pfizer Lakukan Uji Coba Pil untuk Obati Covid-19 pada Manusia
Puluhan sukarelawan terlibat dalam uji coba awal sebuah pil yang diciptakan perusahaan farmasi Pfizer yang diharapkan akan menjadi obat Covid-19.
Puluhan sukarelawan terlibat dalam uji coba awal sebuah pil yang diciptakan perusahaan farmasi Pfizer yang diharapkan akan menjadi obat Covid-19. Pil ini juga diharapkan mulai tersedia tahun ini. Hal ini dilaporkan Daily Telegraph pada Sabtu.
Uji coba ini dilakukan di dua lokasi Pfizer, satu di AS dan lainnya di Belgia, dan akan melibatkan 60 sukarelawan berusia 18-60 tahun.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Uji coba ini dibagi menjadi tiga fase yang tersebar selama 145 hari, dengan tambahan 28 hari di bagian akhir untuk “skrining dan pemberian dosis”. Dalam uji coba ini para peserta juga akan menginap selama beberapa malam.
“Jika mereka telah sampai di tahap ini, mereka akan cukup optimis,” kata Penny Ward, seorang profesor tamu dalam pengobatan farmasi di King's College London, dikutip dari Times of Israel, Selasa (27/4).
“Pertanyaannya akan seputar bagaimana obat itu ditolerir,” ujar salah seorang yang membantu mengembangkan Tamil, obat antivirus melawan flu ini.
Berdasarkan dokumen Pfizer yang dikutip Daily Telegraph, fase pertama ini akan melihat bagaimana obat ini bereaksi dan jika ada efek samping signifikan dan apa yang dirasakan orang setelah meminumnya. Fase berikutnya akan mencakup beberapa dosis sementara fase ketiga akan melihat pengaruh mengonsumsi makanan pada saat yang sama.
Untuk bagian itu, peserta akan menerima instruksi untuk mengonsumsi sarapan dengan lemak tinggi, yang semuanya harus dikonsumsi dalam 20 menit.
Para sukarelawan telah diperingatkan bahwa keamanan obat tersebut sejauh ini hanya dites pada binatang, berdasarkan dokumen Pfizer. Hasil tes percobaan pada binatang itu tidak menimbulka risiko signifikan atau tidak ada masalah keamanan yang ditemukan. Selain itu hasilnya juga tidak ada efek samping.
Jika uji coba tidak menunjukkan efek samping, obat tersebut kemudian dapat terus diuji pada mereka yang telah terpapar virus corona.
Inti dari penelitian ini adalah molekul anti-virus buatan manusia, PF 07321332, sebuah penghambat protease, yang mencegah virus untuk berkembang biak di hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penghambat protease adalah bagian penting dari pengobatan untuk pasien HIV, meskipun obat tersebut dapat memiliki efek samping jangka panjang.
Hubungan dengan HIV juga akan diperiksa dalam uji coba, dengan peserta diberi dosis ritonavir, obat antivirus yang digunakan dalam pengobatan HIV yang akan membantu meningkatkan jumlah PF-07321332 dalam darah peserta.
Ward memperingatkan, meskipun berhasil, obat tersebut perlu dikembangkan sepenuhnya dan siap untuk digunakan publik dengan harga yang wajar sementara virus corona masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan.
(mdk/pan)