Politikus Amerika: Perempuan berjilbab harus dipenjara
Dia menyatakan itu di acara siaran stasiun televisi FOX.
Politisi sayap kanan, pengarang buku, dan penulis Amerika Serikat Ann Coulter membuat berang banyak orang lantaran mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dia bilang istri Tamerlan Tsarnaev pelaku bom di Kota Boston, Negara Bagian Massachusetts, Katherine Russell harus dipenjara sebab berjilbab.
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Rabu (24/3), Coulter mengatakan kebebasan berkeyakinan sudah kebablasan. Dia juga mengkritisi pertumbuhan jumlah imigran di Negeri Adidaya itu. "Aku tidak perduli. Jilbab harus dipenjara," ujarnya.
Padahal memakai kerudung di Amerika sah-sah saja. Negara itu tidak melarang siapa pun menjalani keyakinannya asal tidak mengganggu pihak lain meski sekarang para perempuan muslim sering mendapat kekerasan sebab menggunakan jilbab, menurut catatan Uni Kebebasan Penduduk Sipil.
Russell berganti keyakinan dan memakai jilbab setelah bertemu Tamerlan, imigran Chechnya. "Kebijakan Imigrasi membuat pendatang memaksakan tradisi mereka pada budaya Amerika dan ini tidak cocok. Apa Russell disunat juga?" Coulter menyindir janda Tamerlan di acara Hannity ditayangankan stasiun televisi FOX.
Pembawa acara televisi itu Sean Hannity juga menyetujui pendapat Coulter namun hanya soal kebijakan imigrasi. Menurut dia memang perlu penyelidikan lebih lanjut dan mengetahui latar belakang para imigran yang melanjutkan pendidikan di Amerika. "Namun soal jilbab, dia mengada-ada," ujar Hannity.