Presiden Hassan Rouhani: Era Dominasi AS atas Iran Tak akan Pernah Kembali
Presiden Iran, Hassan Rouhani mengecam sikap permusuhan Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya sejak kemenangan Revolusi Islam 40 tahun lalu. Rouhani menegaskan era dominasi AS atas Iran telah berakhir dan tak akan pernah kembali.
Presiden Iran, Hassan Rouhani mengecam sikap permusuhan Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya sejak kemenangan Revolusi Islam 40 tahun lalu. Rouhani menegaskan era dominasi AS atas Iran telah berakhir dan tak akan pernah kembali.
Hal ini disampaikan Rouhani dalam pidatonya di acara Penghargaan Buku Tahunan ke-36 dan Penghargaan Buku Dunia Republik Islam Iran ke-26 di Teheran, Selasa (5/2).
-
Apa yang terjadi dengan helikopter Presiden Iran? Media pemerintah Iran, Press TV merilis foto yang menggambarkan detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri, Hossein Amir-Abdollahian.
-
Siapa yang terpilih menjadi presiden Iran kesembilan? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Apa rencana presiden baru Iran ke depannya? Dalam pidato kemenangannya, Pezeskhian memaparkan rencananya ke depan dan mengatakan akan mengedepankan dialog, musyawarah, dan konsensus nasional, serta berjanji untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, budaya, politik di Iran.
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Kenapa presiden baru Iran ingin lebih dekat dengan Amerika Serikat? Menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dan bahkan menjalin hubungan dengan AS," tulis Sadeghi.
Dia mengatakan Eropa, AS dan beberapa negara Arab memberlakukan blokade habis-habisan terhadap Iran tetapi tak berhasil karena keyakinan, kepercayaan, dan harapan bangsa Iran. Amerika, kata Rouhani, mencegah empat ilmuwan berkunjung ke Teheran untuk menerima penghargaan atas bukunya. AS juga mengancam tak akan memberikan mereka visa kembali ke AS.
"Anda (AS) bertarung dengan siapa? Anda bertarung dengan ideologi dan peradaban dunia. Anda bertarung dengan bangsa kami," kata Rouhani dilansir dari laman Press TV, Rabu (6/2).
"Anda menggunakan bahasa yang rendahan, tidak diplomatis, dan tidak dapat diterima. Anda mengatakan Anda akan berdiam di Irak untuk mengamati Iran, sementara Anda mengklaim berada di sana untuk memerangi terorisme," lanjutnya.
Pernyataan Rouhani ini merupakan kecaman untuk Presiden AS Donald Trump atas pernyataannya baru-baru ini yang menyatakan ingin meningkatkan pangkalan militer AS di Irak untuk mengamati Iran. Rouhani juga menekankan baik Iran, Irak, dan warga dunia lainnya tidak bisa menerima alasan tersebut.
Dia juga menegaskan negaranya tak akan mengalah kepada AS dan akan tetap melanjutkan setiap langkah pembangunan. Berdasarkan pemberitaan media, lima penulis luar negeri diundang dalam acara tahunan tersebut. Namun pemerintahan Trump mencegah enam warga yang tinggal di AS berkunjung ke Iran.
Baca juga:
Khamenei Peringatkan AS Tak Gunakan Kekuatan Militer di Venezuela
Usai Ditahan 11 Hari, Jurnalis TV Iran Dibebaskan AS
Saling Gertak Iran dan Israel di Suriah, Jelang Perang Besar?
TNI Punya Kopassus, 4 Negara ini Juga Miliki Pasukan Berbaret Merah
Iran: Kami Siap untuk Perang yang Akan Hancurkan Israel
Militer Israel Kembali Serang Target Iran di Suriah