Putin ternyata kagumi Donald Trump, sebut sang capres 'bertalenta'
Presiden Rusia menilai sosok antimuslim itu sangat berpeluang menjadi pemimpin baru AS
Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan kekaguman pada sosok bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Di sela-sela jumpa pers tahunan, di Ibu Kota Moskow tadi malam (17/12), orang nomor satu Rusia itu membicarakan sosok Trump ketika ditanya wartawan, siapakah menurutnya yang pantas menjadi pemimpin baru AS.
Awalnya, Putin tak langsung menjawab. Dia menyerang Washington lebih dulu, yang menurutnya suka mencampuri urusan negara lain. "Sebenarnya bukan kebiasaan kita untuk mengatakan siapa yang pantas menjadi presiden. Rusia beda dari AS yang selalu berusaha mempengaruhi pilih si ini, pilih itu," ujarnya seperti dilansir Kantor Berita AFP.
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Mengapa Putin lebih suka Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat? Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
Namun selanjutnya, Putin mengatakan sosok Donald Trump memang mencuri perhatian. Pengusaha tajir yang bikin heboh karena mengusulkan pelarangan orang Islam masuk AS itu dianggap Putin sosok bertalenta.
"Dia politikus yang cerdas, luar biasa, dan tidak diragukan lagi memang bertalenta," kata Putin.
"Tentu saya tidak bisa menentukan laik tidaknya Trump menjadi presiden AS, itu tergantung para pemilih. Namun kita harus mengakui dialah pemimpin dalam perjalanan menuju pilpres Amerika sementara ini," imbuhnya.
Mendengar pujian dari Moskow, Trump mengaku tersanjung. Dia pun menyatakan sosok Putin adalah sosok terhormat. Seandainya terpilih, Trump berjanji akan menjalin hubungan erat dengan Rusia.
"Saya selalu merasa Rusia dan AS harus bekerja sama dengan baik dalam mengalahkan terorisme dan mengembalikan perdamaian dunia," kata Trump beberapa jam setelah konferensi pers Putin.
Kecocokan Putin maupun Trump sudah pernah diulas media massa AS, karena sifat mereka memang mirip. Dua-duanya tak ragu bicara ceplas-ceplos di forum resmi. Lebih jauh lagi, kedua politikus beda negara ini sama-sama membenci Presiden Barack Obama.
Dalam survei terakhir, popularitas Trump yang mengandalkan sentimen antimuslim dan antiimigran meroket di kalangan warga AS konservatif. Dia berpeluang besar menghadapi Hillary Clinton, yang mewakili Partai Demokrat.
Trump didukung 41 persen pemilih Partai Republik, meninggalkan rival-rivalnya sesama bakal capres. Dukungan ini jauh di atas Ted Cruz, saingan kuatnya, yang hanya didukung 14 persen pemilih.
Baca juga:
Fakta unik soal Presiden Putin yang jarang diketahui
Putin: Allah menghukum pemimpin Turki karena jatuhkan jet kami
Erdogan dan Putin sama-sama keras, Rusia-Turki diyakini sulit damai
Trump makin unggul, pemilih Republik dukung larangan muslim masuk AS
Warga Amerika lebih suka orang muslim dibanding Donald Trump