Presiden Korsel Latihan Main Golf Sebagai Persiapan Bertemu dengan Trump
Trump adalah penggemar golf yang juga memiliki beberapa properti golf di berbagai lokasi, termasuk Florida, New Jersey, dan Virginia.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, baru-baru ini mulai berlatih golf untuk pertama kalinya setelah delapan tahun, sebagai persiapan menjelang pertemuan dengan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump. Hal ini dikonfirmasi oleh kantor Kepresidenan Korea Selatan pada Selasa, 12 November 2024. Media setempat melaporkan bahwa Yoon mengunjungi lapangan golf pada Sabtu, 9 November, dan menyatakan bahwa terakhir kali ia bermain golf adalah pada tahun 2016.
Yoon Suk Yeol mengungkapkan dalam konferensi pers pada Kamis, 7 November, setelah menghubungi Trump untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya, "Banyak orang dekat Presiden Trump ... (mengatakan kepada saya) Presiden Yoon dan Trump akan memiliki chemistry yang baik," seperti dilansir oleh CNA pada Rabu, 13 November. Mantan pejabat pemerintahan Trump serta tokoh Republik yang berpengaruh juga telah menawarkan dukungan untuk membangun hubungan dengan presiden yang baru terpilih.
Menurut para analis, Yoon Suk Yeol berupaya memanfaatkan hubungan pribadi dengan Trump untuk menguntungkan kepentingan Korea Selatan, terutama dalam konteks kebijakan luar negeri "America First" dan gaya kepemimpinan Trump yang sulit diprediksi. Perusahaan-perusahaan Korea Selatan sangat bergantung pada perdagangan dengan AS, dan selama masa jabatan pertama Trump, kedua negara sempat berselisih mengenai pembagian biaya untuk penempatan sekitar 28.500 tentara AS di Korea Selatan yang merupakan warisan dari Perang Korea 1950-1953.
Pejabat Korea Selatan dilaporkan tengah mempersiapkan perubahan ekonomi yang signifikan, dan pada Minggu, 10 November, Yoon Suk Yeol menyerukan adanya dialog antara pemerintah dan sektor industri untuk menyambut kembalinya Trump. Ramon Pacheco Pardo, seorang ahli urusan Korea dari King's College London, menyatakan, "Kepribadian yang mirip dan pendekatan outsider dari Trump dan Yoon mungkin membantu mereka untuk saling akur." Ia juga menambahkan bahwa Yoon Suk Yeol umumnya disukai oleh para pembuat kebijakan di Amerika Serikat, yang dapat memberinya keuntungan dalam berinteraksi dengan Trump.
Bruce Klingner dari Heritage Foundation di Washington setuju bahwa keduanya dapat mengembangkan hubungan yang kuat. Namun, ia memperingatkan bahwa hubungan tersebut mungkin tidak cukup untuk melindungi Korea Selatan dari dampak negatif. "Meskipun banyak pemimpin berusaha meniru persahabatan yang dimiliki Shinzo Abe dengan Trump, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hubungan pribadi menghasilkan manfaat nyata bagi Jepang," kata mantan analis CIA tersebut. Ia menambahkan, "Tokyo diperlakukan sama seperti Seoul dalam perundingan sengit mengenai pembagian biaya militer."