Rapor Negara-Negara Tangani Isu Kaya vs Miskin Saat Pandemi Covid
Saat puncak pandemi, banyak perusahaan tutup dan bahkan bangkrut, dampaknya adalah pengangguran semakin meningkat. Ketimpangan ekonomi semakin terasa. Batas antara miskin dan kaya semakin jelas dan lebar. Namun sejumlah negara berhasil mengatasi kesenjangan tersebut.
Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya pada masalah kesehatan, tetapi juga mempengaruhi sejumlah aspek kehidupan masyarakat lainnya. Perekonomian salah satunya. Saat puncak pandemi, banyak perusahaan tutup dan bahkan bangkrut, dampaknya adalah pengangguran semakin meningkat.
Ketimpangan ekonomi semakin terasa. Batas antara miskin dan kaya semakin jelas dan lebar. Namun sejumlah negara berhasil mengatasi kesenjangan tersebut.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa penting untuk memahami potensi virus lautan? Mempelajari dan memetakan jenis virus yang ada dapat memberikan wawasan baru tentang berbagai kemungkinan penggunaannya di bidang medis dan biofarmasi.
Korea Selatan, Singapura, Tajikistan, dan Maladewa membuat langkah besar dalam mengatasi kesenjangan perekonomian antara si kaya dan si miskin selama pandemi Covid-19, sementara Hong Kong mengalami salah satu penurunan paling tajam, menurut penelitian Oxfam International dan Development Finance International.
Di Tajikistan, ada kemajuan kebijakan pemerintah dalam memerangi kesenjangan selama pandemi, di mana negara ini naik 37 peringkat, menurut indeks yang dirilis pada Selasa, disusul Maladewa dan Bhutan, yang masing-masing naik 33 dan 30 peringkat.
Singapura (naik 27 peringkat) dan negara terbaik keenam dalam mengatasi kesenjangan. Korea Selatan (naik 22 peringkat), negara terbaik kesembilan, menurut Indeks Komitmen untuk Mengurangi Kesenjangan 2022.
Sedangkan Moldova, Maroko, Mesir, Mauritius, dan Palestina juga masuk 10 besar negara terbaik dalam mengatasi kesenjangan, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (11/10).
Oxfam mengatakan naiknya peringkat Tajikistan disebabkan kenaikan pajak penghasilan pribadi, sementara Maladewa dan Korea Selatan diuntungkan dari pengenalan pajak penghasilan progresif dan peningkatan pengeluaran sosial dan cakupan pensiun.
Afghanistan, Togo dan Honduras mengalami penurunan terbesar dalam indeks tersebut, jatuh antara 36 dan 34 peringkat. Pemicunya adalah jatuhnya pendapatan pajak dan faktor-faktor lain termasuk memburuknya hak-hak tenaga kerja bagi perempuan dan menyusutnya pengeluaran sosial.
Hong Kong, wilayah semi-otonom China, turun 26 peringkat, penurunan terbesar kedelapan dalam indeks setelah Bolivia dan Seychelles.
Norwegia menduduki puncak indeks secara keseluruhan untuk kebijakan yang bertujuan mengurangi ketimpangan, disusul Jerman, Australia, Belgia, Kanada, Jepang, Denmark, dan Selandia Baru.
Oxfam mengatakan negara-negara kaya dan miskin sama-sama telah memperburuk peningkatan ketimpangan ekonomi selama pandemi, dengan sebagian besar pemerintah memotong bagian mereka untuk pengeluaran kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial sambil menolak menaikkan pajak atas kekayaan.
“Indeks kami menunjukkan bahwa sebagian besar pemerintah telah sepenuhnya gagal mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan ledakan ketimpangan yang Covid-19,” jelas direktur eksekutif Oxfam International, Gabriela Bucher.
“Mereka merenggut layanan publik ketika orang sangat membutuhkannya dan malah membiarkan miliarder dan perusahaan besar lolos untuk menuai rekor keuntungan. Ada kabar baik dari pemerintah yang gagah berani dari Karibia hingga Asia melawan tren ini, mengambil langkah kuat untuk menjaga ketimpangan tetap terkendali.”
Oxfam memperingatkan, ketimpangan kemungkinan bisa memburuk karena para menteri keuangan yang bertemu minggu ini untuk pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia menghadapi tekanan untuk berkomitmen pada pemotongan pengeluaran untuk mengurangi utang dan defisit anggaran.
“Para pemimpin pemerintah di Washington menghadapi pilihan: membangun ekonomi yang setara di mana setiap orang membayar bagian mereka secara adil atau terus mendorong ketimpangan antara yang kaya dan yang lainnya, menyebabkan penderitaan yang semakin besar,” pungkas Bucher.
Baca juga:
Sekuat Apa Xi Jinping dan Partai Komunis China di Tengah Merebaknya Isu Kudeta?
Yang Muda dan Berbahaya, Musuh Paling Ditakuti Junta Myanmar
Amerika Ketar Ketir Hadapi Perang Dunia Maya dengan China
Dikepung Media Sosial dan Otoritarian, Demokrasi di Ambang Keruntuhan
Perlawanan Kaum Hawa di Negeri Mullah, "Kita Menang karena Kita Benar"
Mengenang Yusuf Qaradawi, Ulama Termasyhur yang Menginspirasi Jutaan Orang di Dunia