Ratu Elizabeth II takut Inggris bakal pecah
Jajak pendapat mengejutkan menempatkan mereka ingin Skotlandia merdeka unggul untuk pertama kalinya.
Ratu Elizabeth II kemarin mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri David Cameron di tengah kepanikan terkait prospek berakhirnya Union (Persatuan) sudah berlangsung 300 tahun.
Dengan jajak pendapat mengejutkan menempatkan separatis Skotlandia unggul untuk pertama kalinya, dikatakan ada "keprihatinan besar" di Istana Buckingham, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (8/9).
Ratu Elizabeth II, yang diduga kuat mendukung Union, akan berada di Skotlandia pada 18 September mendatang, hari di mana pemungutan suara yang kemungkinan akan membuat Skotlandia melepaskan diri dari Inggris.
Anggota parlemen pro-Union mengatakan kehadiran ratu di Balmoral, Skotlandia, akan menjadi tanda kelanjutan Union.
"Ada elemen antimonarki yang kuat di Partai Nasional Skotlandia," kata mantan Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox.
"Anda bisa pertaruhkan dolar Anda bahwa segera setelah mereka mendapatkan kemerdekaan, target mereka selanjutnya adalah membuat Skotlandia menjadi republik," lanjut dia.
Sebuah jajak pendapat dari YouGov kemarin menempatkan mereka yang mendukung kemerdekaan berada di angka 51 persen, sementara mereka yang mengatakan tidak ingin merdeka hanya ada 49 persen.
"Dalam empat pekan terakhir, dukungan untuk Union telah terkuras habis pada tingkat yang mengagumkan. Kampanye mendukung merdeka tidak hanya menyerang mereka yang tidak ingin merdeka, tapi juga telah meluncurkan sebuah serangan kilat," kata Presiden YouGov Peter Kellner kemarin.
Namun, jajak pendapat terpisah untuk kampanye Yes Skotlandia oleh lembaga survei Panelbase menempatkan pro-Union masih memimpin empat poin di depan dengan angka 52 persen berbanding 48 persen.
Cameron, saat berada di Balmoral kemarin dengan Ratu, diharapkan dapat meyakinkan Ratu bahwa pada hari-hari penutupan kampanye dirinya berniat untuk membuat 'argumen emosional' tentang semua hal yang telah dicapai Inggris dan Skotlandia secara bersama-sama dan apa yang dapat terus dicapai keduanya.
Sumber menegaskan bahwa Ratu Inggris akan melanjutkan liburan tahunannya di kediaman pribadinya di Highlands pada 18 September. Istana bersikeras bahwa Ratu netral secara politik.
"Ratu adalah seorang Unionis. Banyak orang mengatakan kepada kita bahwa ini akan baik-baik saja tapi sekarang ada banyak kekhawatiran," ujar seorang sumber senior kerajaan.
Seorang juru bicara Istana mengatakan, "Referendum adalah masalah bagi rakyat Skotlandia: Ratu tetap netral dalam hal ini, seperti yang dilakukannya pada semua isu-isu politik. Ratu telah mempertahankan kepentingan dekat dalam referendum seperti yang dilakukannya dengan semua hal utama dalam debat publik dan sedang terus diinformasikan oleh menteri dan pejabat dengan cara yang biasa."