Tiara Ratu Camilla Bertatahkan 488 Berlian Memukau Publik, Ternyata Dibuat dari Hasil Sumbangan
Tiara itu menjadi salah satu aksesori kesayangan mendiang Ratu Elizabeth II.
Tiara yang dikenakan istri Raja Charles III, Ratu Camilla, memukau publik. Tiara tersebut dikenakan saat keluarga kerajaan Inggris menyambut kedatangan Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dari Qatar pada Selasa (28/11) lalu.
Dikutip dari laman Mirror, Rabu (4/12), pada saat pertemuan itu, perhatian publik tertuju pada Ratu Camilla, yang tampil menawan dengan tiara berlian ikonik bernama Kokoshnik, bertatahkan 488 berlian yang disusun menyerupai mahkota.
Tiara ini merupakan salah satu perhiasan terindah dalam koleksi kerajaan dan memiliki sejarah yang panjang sejak dibuat pada tahun 1888. Perhiasan ini juga merupakan salah satu favorit mendiang Ratu Elizabeth II, dan Ratu Camilla menjadi ratu keempat yang mengenakannya.
Namun ternyata, tiara ini dibuat berdasarkan hasil sumbangan para wanita bangsawan Inggris. Tiara Kokoshnik pertama kali dibuat untuk Putri Alexandra, yang kemudian dikenal sebagai Ratu Alexandra. Tiara ini merupakan hadiah yang diberikan untuk merayakan ulang tahun pernikahan ke-25 dengan Pangeran Wales, yang kemudian menjadi Raja Edward VII.
Biaya pembuatan tiara ini berasal dari sumbangan kolektif 365 wanita aristokrat Inggris, yang dikenal dengan sebutan "Ladies of Society". Mereka dipimpin oleh Marchioness of Salisbury dan Marchioness of Ailesbury, dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 4.400 poundsterling.
Perancang perhiasan kerajaan, Garrard, kemudian menciptakan tiara berlian yang menampilkan 77 berlian yang disusun dalam bingkai emas putih dan kuning. Desain tiara ini terinspirasi oleh mahkota milik kakaknya, Permaisuri Marie Feodorovna dari Rusia, yang merupakan bagian dari Dinasti Romanov. Meskipun tiara ini sempat mendapatkan kritik karena dianggap terlalu mirip dengan perhiasan keluarga Romanov, ia terus disempurnakan hingga mencapai bentuknya yang sekarang. Saat ini, tiara ini memiliki 61 batang berlian yang membentuk halo yang sempurna, menjadikannya salah satu karya seni perhiasan yang paling ikonik.
Tiara tersebut sering dipinjamkan kepada Ratu Louise dari Denmark, yang sering terlihat mengenakan perhiasan ini. Setelah Ratu Alexandra meninggal dunia pada tahun 1925, tiara ini diwariskan kepada Ratu Mary dan selanjutnya diserahkan kepada Ratu Elizabeth II pada tahun 1953.
Ratu Elizabeth II secara rutin mengenakan tiara ini dalam berbagai acara penting, termasuk kunjungan kenegaraan dan tur persemakmuran. Sejarawan perhiasan, Lauren Kiehna, menyatakan bahwa Kokoshnik adalah "salah satu tiara yang paling konsisten digunakan oleh Ratu Elizabeth II sepanjang masa pemerintahannya."