RS beriklan bisa kembalikan keperawanan, otoritas Kamboja meradang
Gadis di negara ini harus mempertahankan keperawanan mereka hingga pernikahan kelak.
Pemerintah Kamboja melarang rumah sakit mengiklankan soal operasi restorasi keperawanan. Otoritas menilai hal itu membuat moral warga ambruk.
Situs asiaone.com melaporkan, Kamis (29/1), sejumlah klinik di Kamboja sudah lama dan sembunyi-sembunyi menawarkan hymenoplasty, sebuah prosedur untuk mengembalikan keperawanan wanita agar mereka lebih dihargai. Namun rumah sakit di Ibu Kota Phnom Penh malah mengiklankan jasa operasi ini.
Menteri Informasi Khieu Kanharith menulis surat langsung pada rumah sakit itu agar menghentikan iklan tersebut.
"Rumah sakit Anda telah menyiarkan mengenai teknologi bisa mengembalikan keperawanan di radio, televisi, dan surat kabar dengan bahasa berlebihan. Ini bisa memperburuk moral bangsa dan tradisi luhur masyarakat Kamboja," demikian Kanharith menuliskan.
Dia juga bilang iklan ini akan membuat pasien malu meski mereka tidak datang ke rumah sakit untuk mengembalikan elastisitas vaginanya. Kanharith menyerukan agar seluruh media mencabut iklan ini.
Pihak rumah sakit belum berkomentar apa pun.
Sementara mantan menteri urusan perempuan Mu Sochua mengatakan prosedur restorasi selaput dara ini harusnya dilarang dan pemerintah wajib menyelidiki apakah pihak rumah sakit memenuhi syarat untuk tindakan itu.
"Operasi mengembalikan keperawanan itu sangat serius dan dangat membahayakan reproduksi wanita jika tidak dilakukan secara profesional," kata Sochua.
Kamboja merupakan negara yang masih menjunjung tinggi pertahanan keperawanan sampai akhirnya menikah. Namun menurut pegiat kemanusiaan, banyak wanita muda justru melacurkan diri pada orang kaya demi mendapatkan uang.