RS Polri Ungkap Luka Korban Kebakaran Ruko Bingkai Jaksel
RS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Ada 7 korban dalam kebakaran di Mampang tersebut.
RS Polri Ungkap Luka Korban Kebakaran Ruko Bingkai Jaksel
RS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Disebutkan kondisi korban mengalami luka bakar hampir seluruhnya.
"Ya hampir 90 sampai 100 persen," ungkap Karumkti RS Polri Brigjen Pol Hariyanto kepada wartawan, Jumat (19/4).
Hariyanto menyebut korban yang diterimanya terdiri dari laki-laki dewasa 1, kemudian 2 laki-laki anak dan 4 perempuan dewasa yang saat ini masih dilakukan proses identifikasi.
"Jadi kita seperti operasi DVI pada umumnya kita mencari data anti mortem kemudian pos mortem kemudian kita adakan rekonsiliasi sehingga nanti akan kita pastikan identitas dari pada ke 7 korban tersebut," ungkap Hariyanto.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat yang merasa kegiatan anggota keluarganya atas insiden itu untuk segera melaporkan ke Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Api melumat sebuah ruko di jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4/2024) malam.
Kebakaran menyebabkan tujuh orang tewas dan lima orang lain mengalami luka bakar.
Wakil Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menerangkan berdasarkan informasi dari beberapa orang saksi.
Dijelaskan, percikan api muncul saat aktivitas pemotongan kayu atau frame kayu. Yossi melanjutkan kemudian menjalar hingga terjadilah kebakaran.
Sementara itu terkait ledakan, Yossi mengatakan, akan memastikan melalui pemeriksaan dengan tim Puslabfor Polri.
"Apakah memang percikan itu memang kemudian mengakibatkan ledakan, atau ledakan itu benar-benar ada atau tidak," kata dia kepada wartawan, Jumat (19/4).
Yossi mengatakan, total ada 12 orang yang menjadi korban terdiri dari 5 korban luka dan 7 korban meninggal dunia.
"Ke 12 korban ini dipastikan berada di dalam TKP, aktivitas yang dilakukan masing-masing berbeda beda. Ada yang memang sedang melakukan aktivitas usaha, terkait dengan frame ini khususnya para pegawai, ada juga yang melakukan aktivitas rumah tangga seperti umumnya, karena ada juga korban yang berasal dari keluarga pemilik toko," ucap Yosi.