Rusia klaim lancarkan serangan udara pertama ke ISIS
Serangan itu menargetkan pusat kendali komunikasi ISIS, sejumlah kendaraan perang dan amunisi.
Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin mengatakan mereka mulai melancarkan serangan udara di Suriah untuk menghancurkan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan serangan itu menargetkan pusat kendali komunikasi ISIS, sejumlah kendaraan perang dan amunisi.
Namun sejumlah sumber oposisi dan cuplikan gambar di lapangan menyatakan serangan udara Rusia itu justru menargetkan kelompok pemberontak yang didukung negara Barat, bukan ISIS.
Menurut Institute Study of War (ISW) Serangan itu sama sekali tidak mengenai wilayah ISIS. malahan serangan itu mengenai musuh ISIS, seperti dilansir Vox.com, Rabu (30/9).
Menurut peneliti ISW Genevieve Casagrande, serangan Rusia pagi kemarin mengenai Talbiseh, kota di sebelah utara Provinsi Homs yang dikuasai oleh kelompok pemberontak, bukan wilayah ISIS. Serangan itu juga menghantam wilayah Latakia dan Hama pada Rabu sore, seperti dilaporkan kantor berita AFP yang mengutip sumber di pasukan keamanan Suriah.
Organisasi pekerja darurat untuk warga sipil Suriah mengatakan serangan Rusia itu sedikitnya menewaskan 33 rakyat sipil di Talbiseh dan Zaafaraneh, dua distrik di Homs. Serangan itu juga menewaskan tiga anak-anak dan seorang anggota organisasi sipil.
"Mereka diperintahkan oleh Assad (Presiden Suriah) untuk membunuh rakyat sipil. Ini strategi Assad dan Rusia," kata Usamah Abu Zaid, juru bicara kelompok pemberontak Pasukan Pembebasan Suriah (FSA).