Sambut Hari Kemerdekaan, India Longgarkan Jam Malam di Kashmir
Namun, akses telepon dan internet setempat tetap diblokir.
Jelang perayaan hari kemerdekaan India pada Kamis (15/8) esok, pembatasan kebebasan di wilayah Kashmir akan diringankan. Namun, akses telepon dan internet setempat tetap diblokir.
"Kami tidak ingin memberikan akses tersebut kepada musuh, hingga situasi mereda," ujar Gubernur Negara Bagian Jammu dan Kashmir, Satya Pal Malik, seperti yang dikutip Times of India, Rabu (14/8).
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang terjadi selama Pengepungan Sarajevo? Pengepungan Sarajevo merupakan peristiwa blokade panjang di Sarajevo, ibu kota Bosnia dan Herzegovina, selama Perang Bosnia berlangsung. Setelah awalnya dikepung oleh pasukan Tentara Rakyat Yugoslavia, kota Sarajevo kemudian dikepung oleh Tentara Republika Srpska.
-
Kapan Abram Khan lahir? Awalnya Shah Rukh Khan dan sang istri memutuskan cukup dengan dua anak karena sama-sama sibuk, siapa sangka pada Mei 2013 Abram Khan lahir ke dunia.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Bagaimana KPK menindaklanjuti status tersangka Karna Suswandi? Jadi silahkan dikoordinasikan atau ditanyakan dengan KPU dulu tapi yang jelas dari kami akan tetap terus berjalan proses penyidikannya
Malik menambahkan, akses komunikasi akan dibuka secara bertahap dalam satu minggu hingga 10 hari ke depan, jika situasi sudah membaik. Dikutip dari Arab News, India memutus komunikasi dan memberlakukan jam malam di Kashmir dengan alasan mengendalikan situasi. Aturan tersebut diberlakukan sejak 4 Agustus lalu, sehari setelah pemerintah pusat India menghapus status otonomi khusus bagi wilayah Kashmir.
Puluhan ribu pasukan dikerahkan di sekitar Ibu Kota Srinagar, serta wilayah lain di Kashmir.
Wilayah yang dikenal dengan keindahan pemandangan alamnya itu kini dipenuhi dengan pagar duri dan barikade. Namun, meningkatnya pertahanan militer tersebut tidak meredakan perlawanan warga atas pencabutan status otonomi oleh India.
Pekan lalu setelah pelaksanaan salat Jumat, sekitar 8000 orang mengadakan demonstrasi. Aksi tersebut berakhir bentrok, setelah petugas keamanan menembaki pengunjuk rasa dengan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa.
Empat hari pasca unjuk rasa, untuk pertama kalinya pemerintah India mengakui kejadian bentrok yang terjadi di Kashmir. Pemerintah bahkan menyebut kejadian tersebut sebagai kesalahannya. Dikatakan bahwa bentrokan terjadi dalam upaya petugas menahan aksi massa.
Pada perayaan Idul Adha, Minggu (11/8) lalu, pemerintah India melarang penduduk Kashmir yang mayoritas beragama Islam untuk beribadah di Masjid Jama, masjid terbesar di wilayah Himalaya. Warga hanya boleh menggelar ibadah di masjid lokal lainnya yang lebih kecil.
"Kami tidak akan menerima apa yang telah dilakukan India. Perjuangan akan terus kami lakukan meskipun India memblokir Kashmir untuk berbulan-bulan," ujar seorang demonstran seperti yang dikutip oleh Agence France Presse (AFP).
"Hanya ada satu solusi, yaitu India menerima apa yang Kashmir inginkan," tandasnya.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)