Sanksi kembali diterapkan, Trump larang negara lain berbisnis dengan Iran
Sanksi kembali diterapkan, Trump larang negara lain berbisnis dengan Iran. Amerika Serikat hari ini memberlakukan kembali sanksi sepihak terhadap Iran yang sebelumnya sudah dicabut lewat kesepakatan bersejarah antara negara-negara super power, termasuk AS.
Amerika Serikat hari ini memberlakukan kembali sanksi sepihak terhadap Iran yang sebelumnya sudah dicabut lewat kesepakatan bersejarah antara negara-negara super power, termasuk AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam kicauannya di Twitter mempertegas sanksi itu.
-
Kenapa presiden baru Iran ingin lebih dekat dengan Amerika Serikat? Menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dan bahkan menjalin hubungan dengan AS," tulis Sadeghi.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa rencana presiden baru Iran ke depannya? Dalam pidato kemenangannya, Pezeskhian memaparkan rencananya ke depan dan mengatakan akan mengedepankan dialog, musyawarah, dan konsensus nasional, serta berjanji untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, budaya, politik di Iran.
-
Siapa yang terpilih menjadi presiden Iran kesembilan? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
"Siapa pun yang berbisnis dengan Iran tidak akan berbisnis dengan AS. Saya hanya menginginkan perdamaian dunia, tidak lebih," cuit Trump hari ini.
Sanksi gelombang pertama dari AS mulai berlaku pukul 12.01 waktu setempat dengan melarang akses Iran terhadap mata uang AS dan sejumlah industri mobil serta karpet.
Pejabat AS mengatakan tujuan diterapkannya sanksi ini adalah untuk mengubah sikap rezim Iran, bukan mengganti pemerintahan Iran. Sanksi ini akan diterapkan dengan segera, termasuk kepada negara dan perusahaan yang berurusan dengan Iran.
"Kita sudah melihat perusahaan satu per satu mulai meninggalkan Iran," kata pejabat AS, seperti dilansir laman Al Arabiya, Selasa (7/8). "Tekanan terhadap Iran mulai bekerja."
Pejabat AS mengatakan lebih dari 100 perusahaan internasional sudah sepakat meninggalkan pasar Iran.
AS mengatakan mereka berpihak kepada rakyat Iran yang belum lama ini berunjuk rasa terhadap pemerintah mereka karena isu uang negara dipakai untuk mendanai milisi dalam perang di luar negeri.
Sanksi AS ini melarang Iran membeli mata uang dolar AS, perdagangan besi, batu bara, industri perangkat lunak dan sektor pendukungnya.
"Sanksi keuangan ini akan terus dilakukan untuk memberi tekanan berarti terhadap Iran," kata seorang pejabat AS.
Tak hanya itu AS juga berencana memberlakukan sanksi untuk minyak Iran pada November mendatang.
Meski begitu Trump kemarin menyatakan dia masih terbuka dengan kesepakatan baru soal nuklir dengan Iran.
"Saya masih terbuka untuk mencapai kesepakatan menyeluruh dalam berbagai aspek dari aktivitas rezim Iran, termasuk program rudal balistik dan dukungan mereka kepada terorisme," kata Trump dalam pernyataan.
Baca juga:
Iran mau ambil Rp 5 triliun, Jerman perketat aturan penarikan dana tunai
Iran Air akan terima 5 pesawat ATR sebelum sanksi AS diberlakukan
Iran sebut tawaran perundingan Trump sebagai penghinaan
Presiden Rouhani peringatkan Trump agar tak cari gara-gara dengan Iran
Diminta berhenti memasok senjata nuklir ke Iran, Korut minta Isreal bayar $ 1 miliar
Menlu AS galang dukungan tekan Iran pada KTT NATO