Satu dari empat terduga perencana teror di Australia dilepas
Komisioner Kepolisian Federal Australia, Andrew Colvin, menyatakan petunjuk dugaan rencana teror itu belum bisa terungkap seluruhnya. Alasannya rencana itu masih terlalu dini ketika dibongkar.
Kepolisian Australia menyatakan telah membebaskan satu dari empat lelaki dibekuk pada Minggu pekan lalu, lantaran diduga terlibat dalam perencanaan aksi teror. Namun, hingga kini belum ada titik terang apakah dugaan rencana aksi teror menargetkan pesawat komersial itu benar ada atau tidak.
Dilansir dari laman BBC, Rabu (2/8), polisi membebaskan lelaki berusia 50 tahun yang identitasnya disembunyikan pada Selasa kemarin. Dia pun belum dikenai sangkaan apapun. Sedangkan tiga pria lainnya kabarnya masih diperiksa dan ditahan.
"Penyelidikan terus berlangsung dan informasi lanjutan akan disampaikan pada waktunya," tulis Kepolisian Federal Australia dalam pernyataannya.
Hanya pada Minggu pekan lalu, Komisioner Kepolisian Federal Australia, Andrew Colvin, menyatakan petunjuk dugaan rencana teror itu belum bisa terungkap seluruhnya. Alasannya rencana itu masih terlalu dini.
Konon, para pelaku bakal menggunakan gas beracun atau bom yang disamarkan dalam penggiling daging buat menyerang penerbangan komersial. Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menyatakan kalau terduga pelaku terinspirasi dari ideologi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kabarnya, pelaku menargetkan aksi terornya terhadap maskapai Etihad Airways. Pihak maskapai kini bekerja sama dengan kepolisian Australia membongkar dugaan itu.
Akibatnya kini pengamanan seluruh bandara di Australia diperketat. Alhasil, antrean calon penumpang selalu mengular lantaran mesti melewati bermacam pemeriksaan sebelum naik pesawat ke tempat tujuan.