Satu peserta, satu suara, satu juara
Ini kekocakan pemilihan umum di Korea Utara
Korea Utara. Negara ini tak henti-hentinya menjadi bahan berita media sejagat. Banyak hal menggidikkan, ganjil, aneh, bahkan kocak terjadi di sana. Salah satunya pemilihan umum digelar dan memenangkan Kim Jong Un untuk kembali memimpin Negeri Komunis itu.
Ini pertama kali terjadi di dunia. Pemilu biasanya digelar demi memilih parlemen dan pemimpin dengan banyak kandidat, namun yang terjadi di Ibu Kota Pyongyang bisa bikin tertawa. Jong Un menjadi satu-satunya calon di surat suara.
-
Di mana Korea Utara terletak? Korea Utara merupakan negara yang terletak di Asia Timur. Ibu kotanya bernama Pyongyang dan berseberangan dengan Korea Selatan.
-
Apa yang menjadi ancaman dunia dari Korea Utara? Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia.
-
Siapa yang memamerkan kemampuan senjata nuklir terbaru Korea Utara? Pada Kamis (23/3) pekan lalu, Pyongyang memperlihatkan kehebatan senjata strategis berupa drone nuklir bawah laut.
-
Bagaimana Korea Utara membuat rudal nya lebih sulit dilacak? KCNA mengatakan, rudal yang diujicoba pada Oktober 2021 tersebut memiliki kemampuan canggih, termasuk 'mobilitas sayap' dan 'lompatan meluncur'. Lompatan meluncur merupakan cara mengubah lintasan rudal agar lebih sulit dilacak dan dicegat.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Kapan Korea Utara menguji coba rudal Hwasong-17? Sistem persenjataan ini pertama kali diuji coba pada 2017 lalu.
Jangan heran. Hanya ada satu partai berkuasa di Korea Utara dan tentu saja lungsuran dari pemerintah sebelumnya yang terus memenangkan pemimpin turun temurun. Tak tanggung-tanggung, Jong Un meraih 100 persen suara di hari pertama pemungutan. Tak satu pun dari pemilih absen atau tidak memberikan suaranya di pemilu kali ini. Golongan putih di negeri itu haram hukumnya.
Negara ini mengadakan pemilihan setiap lima tahun sekali. Pemilu kali ini baru sekali diadakan setelah ayah Jong Un, Kim Jong Il wafat dan posisinya digantikan sang anak.
Kemenangan absolut ini terjadi di distrik Gunung Paekdu. Surat suara di pemilu dinamakan Majelis Agung Rakyat ini semuanya sah. "Ini bukti rakyat mendukung dan percaya penuh kepada Jong Un sebagai pemimpin dan mereka setia," ujar kantor berita Korea Utara KCNA seperti dikutip kantor berita Associated Press dan dilansir surat kabar the Daily Mail (10/3).
Di sana ada sekitar 687 distrik namun nama kandidat tetap sama, Kim Jong Un. Pilihan suara hanya iya atau tidak setuju apakah Jong Un kembali memimpin negeri itu dan menurut otoritas semua mencentang berarti sepakat lelaki 30 tahun itu kembali berada di pucuk.
Konon, mereka memilih tidak untuk kepemimpinan Jong Un bakal pulang dengan keadaan tak bernyawa. Kabar ini masih simpang siur namun menilik kesadisan lelaki itu menyingkirkan pamannya dan orang-orang terdekat lain bisa jadi selentingan itu benar. Keluarga saja bisa dilenyapkan apalagi rakyatnya.
Hanya di Korea Utara.
(mdk/din)