Sebelum dibunuh, ini pandangan Khashoggi tentang Pangeran Muhammad bin Salman
Gabriel Sherman, koresponden Vanity Fair, mengingat komentar Khashoggi tentang MBS yang disampaikan kepadanya.
Dua hari setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, Jamal Khashoggi kembali ke Jeddah dari Washington. Dia sebelumnya menjadi pembicara di acara bertema kebijakan luar negeri membahas soal Donald Trump. Saat itu Khashoggi menerima telepon dari seorang konsultan media bagi Pangeran Muhammad bin Salman atau lebih dikenal MBS.
Gabriel Sherman, koresponden Vanity Fair, mengingat komentar Khashoggi tentang MBS yang disampaikan kepadanya.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Bagaimana pemerintah Arab Saudi menghadapi pemberontakan di Masjidil Haram? Pemerintah Arab Saudi, yang dipimpin oleh Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud, merespons dengan memobilisasi pasukan keamanan untuk mengatasi pemberontakan.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
"Dia bilang, 'Anda dilarang menulis di Twitter atau di kolom atau memberi komentar kepada wartawan asing,'" ujar Khashoggi kepada Sherman.
"Saya disuruh bungkam."
Sebagai bagian dari elit Saudi selama beberapa dekade, Khashoggi paham betul soal larangan berekspresi politik di kerajaan, tapi titah MBS yang melarang kritik sekecil apa pun di luar negeri membuat Khashoggi tersentak.
Sepuluh bulan kemudian, pada September 2017, Khashoggi mengasingkan diri ke Washington.
"Saya mulai merasa ruang sempit di Arab Saudi kian menyempit. Saya pikir lebih baik saya keluar dan menyelamatkan diri," kata dia kepada Sherman.
Ketika baru meninggalkan Saudi, Khashoggi mengaku dia bukan seorang yang aslinya pembangkang. Dia pernah menjadi pemimpin redaksi surat kabar al Watan dan konsultan media bagi Pangeran Turki al-Faisal, duta besar Saudi untuk Inggris. Khashoggi justru ingin MBS sukses memimpin.
"Dia benar-benar ingin membuat Arab Saudi hebat lagi. Tapi dia melakukannya dengan cara yang salah," kata Khashoggi kepada Sherman, seperti dikutip dari laman Vanity Fair, pekan lalu.
Sebulan setelah meninggalkan Saudi, Khashoggi mulai merasa ada perubahan drastis dari MBS. Aparat keamanan Saudi menangkap sejumlah pengusaha dan menahan mereka di Hotel Ritz Carlton atas tuduhan korupsi. Khashoggi kemudian mendapat laporan menyebut mereka disiksa dan dipaksa menyerahkan ribuan dolar kepada pemerintah.
Keluarga Jamal Khashoggi bertemu Raja Salman ©Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
"Kasar betul. Ada yang dilecehkan. Ada yang dipukuli. Ada yang bilang mereka disetrum," kata Khashoggi.
Perlakuan semacam itu juga dialami oleh sejumlah cendekiawan, insan pers, dan ulama moderat. Hal itu membuat Khashoggi yakin MBS telah berubah dari sosok seorang reformis menjadi otoriter yang brutal.
"Ketika penangkapan itu mulai terjadi, saya berbalik. Saya mulai merasa ini saatnya bersuara," kata dia kepada Sherman.
Khashoggi kemudian mulai menulis kolom di harian the Washington Post dan isi tulisannya kerap mengkritik kekuasaan dan kebijakan MBS. Khashoggi mengkritik tindakan MBS terhadap Yaman yang hingga kini menimbulkan krisis kemanusiaan terparah sampai penculikan Perdana Menteri Libanon Saad Hariri.
"Arab Saudi bukanlah negara bebas tapi orang-orang ditangkapi seperti ini. Mereka yang ditangkap MBS bukanlah orang-orang radikal," ujar Khashoggi. "Sebagian besar mereka adalah pendukung reformasi untuk kaum perempuan dan masyarakat yang lebih terbuka. Dia menangkapi mereka untuk menciptakan ketakutan. Orang-orang jadi takut dan ini jadi semacam kebijakan polisi negara."
Tragisnya Khashoggi yang sudah mengasingkan diri ke luar negeri tidak juga aman dari cengkeraman MBS. Pada 2 Oktober lalu dia memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki untuk mengurus dokumen yang diperlukan buat pernikahannya. Sejak itu dia tidak pernah keluar sampai akhirnya Jumat lalu Saudi mengakui dia telah dibunuh.
Baca juga:
Erdogan tegaskan Turki takkan biarkan pembunuh Khashoggi lolos dari hukuman
Presiden Iran sebut pembunuhan Jamal Khashoggi takkan terjadi tanpa perlindungan AS
'Cara Saudi menyembunyikan pembunuhan ini adalah yang terburuk dalam sejarah'
Trump sebut Pangeran bin Salman bisa jadi terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi
Buntut kasus Jamal Khashoggi, AS cabut visa pejabat Arab Saudi