Sekjen PBB minta Myanmar bebaskan dua wartawan Reuters
Sekjen PBB minta Myanmar bebaskan dua wartawan Reuters. Antonio Gutteres mengatakan penangkapan dua wartawan Reuters di Yangon menjadi sinyal menyusutnya kebebasan pers di Myanmar, dan masyarakat dunia harus melakukan sesuatu agar mereka terbebas dari hukuman.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Gutteres mengatakan penangkapan dua wartawan Reuters di Yangon menjadi sinyal menyusutnya kebebasan pers di Myanmar, dan masyarakat dunia harus melakukan sesuatu agar mereka terbebas dari hukuman.
Guterres menyoroti pelanggaran hak asasi manusia setelah tindakan kekerasan oleh militer di Negara Bagian Rakhine memaksa lebih dari 600.000 muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
"Ini jelas merupakan keprihatinan sehubungan dengan mengikisnya kebebasan pers di negara ini," kata Gutteres, dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, mengacu pada penahanan dua wartawan bernama Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, seperti dilansir Reuters, Jumat (15/12).
"Dan mungkin alasan mengapa keduanya ditangkap adalah karena mereka melaporkan apa yang mereka lihat sehubungan dengan tragedi manusia yang luar biasa ini," tambahnya.
Kementerian Informasi Myanmar dalam pernyataannya di laman Facebook mengatakan kedua jurnalis bersama dua polisi diancam undang-undang rahasia negara dengan ancaman maksimal 14 tahun penjara.
Pihak kementerian mengatakan kedua wartawan itu 'memperoleh informasi ilegal untuk disebarkan kepada media asing.' Pernyataan itu disertai foto kedua jurnalis yang sedang diborgol, seperti dilansir Reuters, Rabu (13/12).
Mereka dikatakan ditahan di sebuah kantor polisi di pinggiran Yangon.
Guterres mengatakan masyarakat dunia harus melakukan segala kemungkinan membebaskan kedua wartawan itu dan menjamin kebebasan pers di Myanmar.
Wa Lone dan Kyaw Soe Oo hilang, Selasa malam (12/12), setelah diundang pertemuan dengan petugas polisi saat makan malam di pinggiran Yangon.
Pihak berwenang belum mengkonfirmasi di mana kedua wartawan itu ditahan dan, pada Kamis malam, Reuters belum secara resmi dihubungi oleh aparat mengenai penahanan mereka.
Di kantor polisi Htaunt Kyant, tempat ketika kedua wartawan itu dibawa, anggota keluarga Wa Lone dan Kyaw Soe Oo diberitahu keduanya ditahan di lokasi lain oleh tim investigasi.
"Mereka tidak ada di sini," kata Letnan Polisi Timah Htway Oo, seperti diucapkan istri Wa Lone, Pann Ei.
"Tim investigasi polisi langsung membawa mereka setelah mereka ditangkap."
Dia mengaku tidak tahu di mana para wartawan berada, Pann Ei menambahkan, polisi akan membawa mereka kembali ke stasiun, paling lama dua sampai tiga hari.
Letnan Kolonel Polisi Myint Htwe dari Divisi Kepolisian Yangon mengatakan lokasi dua wartawan itu tidak akan diungkap sampai penyelidikan selesai.
"Akan diberitahukan nanti. Mohon tunggu saja," kata dia.
Baca juga:
Dua jurnalis Reuters ditangkap di Myanmar
Bom mobil tewaskan jurnalis Malta dipicu lewat SMS
Kapolri pastikan tindak tegas anggota diduga aniaya wartawan di Mimika
Belasan pewarta di Yaman ditawan pemberontak Huthi
3 Tersangka pembunuh jurnalis Malta mulai diadili
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan pengepungan Warsawa berakhir? Setelah penembakan dan pemboman besar-besaran, Warsawa secara resmi menyerah kepada Jerman pada 28 September 1939.
-
Apa keunikan dari Pantai Wartawan? Selain namanya yang unik, Pantai Wartawan menyajikan pemandangan pantai yang begitu indah, dipadukan dengan warna biru air laut menjadi kombinasi yang pas untuk menghabiskan akhir pekan.
-
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan pembubaran Pakta Warsawa? Pertemuan ini dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara anggota Pakta Warsawa yang berkumpul untuk meratifikasi keputusan yang telah diambil sebelumnya tentang pembubaran pakta tersebut.