Selandia Baru Kewalahan Hadapi Gelombang Baru Covid-19, Bagikan Masker dan Tes Gratis
Pihak berwenang memprediksi gelombang Omicron saat ini akan lebih buruk daripada yang pertama.
Pemerintah Selandia Baru hari ini mengumumkan ketersediaan masker dan tes cepat antigen secara cuma-cuma untuk menahan penyebaran COVID-19 dan mengurangi beban sistem kesehatan.
Sistem kesehatan di negara itu tengah kewalahan menghadapi lonjakan pasien COVID dan flu.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan Selandia Baru? Ilmuwan Selandia Baru menemukan spesies baru "hiu hantu" - sejenis ikan langka yang sangat sulit dikenali karena hidup di kedalaman Samudera Pasifik.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana merganser tersebar di Selandia Baru? Merganser tersebar di tiga pulau utama Selandia Baru saat kedatangan orang Polinesia pada abad ke-13, serta Kepulauan Auckland di selatan dan Kepulauan Chatham di timur.
-
Burung prasejarah apa yang kembali hidup di Selandia Baru? Sebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru belum lama ini.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa merganser di Selandia Baru punah? Perburuan berlebihan, perusakan habitat, dan dimangsa oleh tikus Pasifik dan anjing Polinesia menyebabkan punahnya merganser di daratan Selandia Baru dan Kepulauan Chatham.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Kamis (14/7), jumlah kasus baru meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Pihak berwenang memprediksi gelombang Omicron saat ini akan lebih buruk daripada yang pertama.
Rumah-rumah sakit di negara itu berjuang mengurangi antrean pasien dan terpaksa menunda tindakan operasi medis.
Menurut Ayesha Verrall, menteri yang ditunjuk untuk menangani COVID-19, sistem kesehatan tertekan karena kombinasi sejumlah masalah.
Selain lonjakan jumlah kasus dan rawat inap, Selandia Baru juga menghadapi wabah flu musiman terburuk dan minimnya jumlah staf medis, kata dia dalam sebuah pernyataan.
Negara berpenduduk 5,1 juta jiwa itu mencatat 11.382 kasus baru COVID-19 pada Kamis, 765 pasien di antaranya harus dirawat.
Total jumlah kasus sejak awal pandemi mencapai 68.737.
Respons cepat dalam pencegahan virus telah membuat Selandia Baru terbebas dari COVID-19 hingga akhir tahun lalu.
Namun, sejak pemerintahnya mencabut kebijakan nol COVID-19 awal tahun ini setelah sebagian besar penduduknya divaksinasi, virus corona menyebar dengan cepat.
Verrall mengatakan meski kebijakan itu dicabut, masyarakat masih perlu memakai masker, mengikuti tes, dan menjalani isolasi jika mereka atau kerabat dekat mereka terbukti positif COVID-19.
Masker dan tes gratis kini tersedia secara luas, apotek diperbolehkan menjual obat COVID-19 dan kriteria penerima obat antivirus diperluas.
"Sekarang bukan waktu yang tepat untuk berhenti memakai masker. Bukti menunjukkan memakai masker mengurangi separuh kemungkinan tertular COVID-19," kata Verrall.
Dia menambahkan bahwa masker juga membantu melindungi diri dari influenza.
"Jadi jika Anda tak mau memakai masker untuk (kebaikan) diri sendiri, pakailah demi pekerja kesehatan," kata Verrall.
Baca juga:
Peringatan WHO: Kasus Infeksi & Kematian Terus Melonjak karena Varian Baru Covid-19
Waspada, Subvarian Centaurus BA2.75 Bisa Ambil Alih Omicron
Shanghai Kembali Gelar Tes Massal usai Temuan Subvarian Baru Omicron
Centaurus, Varian Baru Covid BA.2.75 Ditemukan di India
Subvarian Baru Omicron Ditemukan di Shanghai
Pandemi Membuat Pusat Judi Terbesar Dunia Kembali Ditutup
Kanada Buang 13,6 Juta Dosis Vaksin Covid AstraZeneca