Serangan bom tewaskan pemimpin kelompok pemberontak Suriah
Sekitar 28 orang, termasuk pemimpin kelompok Ahrar al-Sham, Hassan Aboud, tewas dalam ledakan tersebut.
Salah satu kelompok oposisi bersenjata terbesar di Suriah kemarin menyatakan pemimpin dan banyak komandan mereka kemarin, ketika mengadakan sebuah pertemuan di bagian barat laut negara itu.
Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan sekitar 28 orang, termasuk banyak pemimpin dari kelompok dikenal sebagai Ahrar al-Sham, diyakini tewas dalam ledakan tersebut, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (10/9).
Tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan atau yang berada di belakangnya. Tapi insiden tersebut kemungkinan akan lebih melemahkan kelompok oposisi Suriah, yang berperang melawan pasukan rezim Basyar al-Assad dan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kantor berita pemerintah Suriah SANA melaporkan pemimpin kelompok itu yang dikenal sebagai Hassan Aboud tewas di Kota Ram Hamdan, Provinsi Idlib, barat laut Suriah.
Sebuah informasi dari para pegiat mengatakan kepada Edlib News Network bahwa Aboud tewas setelah seorang pembom bunuh diri meledakkan sabuk berisi bahan peledak di sebuah pertemuan pemimpin kelompok itu.
Jaringan pegiat mengatakan para anggota kelompok terkemuka lainnya juga tewas.
Ahrar al-Sham adalah kelompok utama dalam Front Islam, yang berperang untuk menggulingkan Presiden Basyar al-Assad.
Dalam beberapa bulan terakhir ini kelompok itu terlibat pertempuran dengan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), sebuah kelompok garis keras yang telah merebut daerah-daerah luas di Suriah dan Irak. ISIS kini berganti nama menjadi IS (Negara Islam).
Hampir seluruh Provinsi Idlib berada di bawah kekuasaan berbagai kelompok pemberontak termasuk Front Islam. Ibu kotanya yang juga bernama Idlib tetap berada dalam kekuasaan pemerintah.
Konflik Suriah yang meletus sejak Maret 2011 telah menewaskan lebih dari 191.000 orang.