Suriah Sedang Dibombardir, Pemimpin Pemberontak Al-Golani Tak Mau Perangi Israel
Pemimpin pemberontak Suriah Hay'a Tahrir al-Sham (HTS) mengatakan warga Suriah sudah kelelahan dengan perang.
Setelah menggulingkan rezim Bashar al-Assad, pemimpin pemberontak Suriah Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Golani mengatakan warga Suriah sudah “kelelahan” karena konflik selama bertahun-tahun dan janji negaranya tidak akan menghadapi perang lagi.
"Orang-orang sudah kelelahan karena perang. Jadi negara ini belum siap untuk perang lagi dan tidak akan terlibat lagi," katanya di Damaskus, seperti dikutip Sky News.
Sumber lain mengungkap al-Golani mengatakan dirinya tidak berniat untuk memerangi Israel, di saat negara itu terus melakukan invasi ke wilayah Damaskus dan sekitarnya.
Pasukan Israel terus merangsek ke wilayah Suriah untuk memperluas pendudukannya. Bahkan saat ini, pasukan penjajah telah berada hanya 20 kilometer dari ibu kota Damaskus, di samping melakukan ratusan kali pengeboman di negara yang tengah dilanda krisis tersebut.
Sumber ketakutan
Dia juga menyatakan bahwa kekhawatiran negara-negara asing tentang Suriah yang akan runtuh jika Assad jatuh adalah tidak berdasar, dengan mengatakan, "Ketakutan mereka tidak perlu, insya Allah."
"Ketakutan itu berasal dari rezim. Negara ini sedang bergerak menuju pembangunan dan rekonstruksi. Ini menuju stabilitas," lanjutnya.
"Sumber ketakutan kami adalah dari milisi Iran, Hezbollah, dan rezim yang melakukan pembantaian yang kita saksikan hari ini."
Saat ini, kelompok pemberontak HTS menghadapi tuduhan sebagai organisasi teroris oleh PBB, Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa usai penggulingan presiden Assad.
Sementara itu, sumber tersebut mengatakan bahwa, HTS dan al-Golani merupakan sekutu Israel. Hal yang sama diungkapkan oleh sumber dari Geopolitikal Ekonomi yang mengungkap bahwa Israel telah mengakui bahwa mereka telah membantu kelompok pemberontak Suriah dengan memberikan bantuan senjata kepada kelompok pemberontak tersebut pada tahun 2019 saat hendak menggulingkan Presiden Assad.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti