Serangan Udara Israel Tewaskan Ilmuwan Terkenal Palestina Sufyan Tayeh dan Keluarganya
Serangan Udara Israel Tewaskan Ilmuwan Terkenal Palestina Sufyan Tayeh dan Keluarganya
Serangan udara Israel kemarin menargetkan Kota Faluja, sekitar 30 kilometer sebelah timur laut Kota Gaza.
- Dengan Mudahnya Sejarawan Patahkan Pemikiran Tanah Palestina Adalah Milik Israel, Anak SD juga Pasti Paham
- Cerita Warga Palestina: Rumah Dihancurkan Tentara, Barang dan Lahan Dijarah Warga Israel
- Cerita Pejuang Palestina: Masjidil Aqsa Garis Merah, Tidak Boleh Disentuh Israel
- Keluarga Palestina di Gaza Rayakan Ultah Tanpa Kue dan Lilin di Tengah Serangan Udara Israel
Serangan Udara Israel Tewaskan Ilmuwan Terkenal Palestina Sufyan Tayeh dan Keluarganya
Kementerian Pendidikan Tinggi Palestina kemarin mengumumkan serangan udara Israel di Kota Faluja, sekitar 30 kilometer sebelah timur laut Kota Gaza menewaskan ilmuwan terkemuka Palestina Profesor Sufyan Tayeh dan keluarganya.
Tayeh merupakan presiden Universitas Islam Gaza dan merupakan tokoh peneliti terkemuka di bidang fisika dan matematika terapan.
Pada 2021, Tayeh termasuk dalam dua persen peneliti terbaik dunia, menurut laporan Quds News Network.
Dilansir laman Middle East Eye, Ahad (3/12), Tayeh bukanlah ilmuwan pertama yang tewas karena serangan udara Israel, namun kabar kematiannya mengejutkan komunitas pendidikan di Palestina.
Menurut lembaga hak asasi Human Right Watch, lebih dari 183 akademisi Palestina tewas oleh Israel sejak 7 Oktober lalu.
Penelitian Tayeh pun sudah diakusi secara internasional oleh badan PBB UNESCO.
Sejak Jumat pagi sekitar 300 warga Palestina tewas akibat serangan udara terbaru Israel selepas gencatan senjata berakhir, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Gencatan senjata Jumat 24 November lalu sempat diperpanjang dua kali dan berakhir pada Jumat 1 Desember pukul 7 pagi waktu setempat.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, sejak 7 Oktober, lebih dari 15.000 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel, termasuk 6.200 anak-anak dan 4.000 perempuan serta 40.652 lainnya luka.