Bedanya Hamas Palestina & Israel Memperlakukan Tawanan, Terungkap Siapa Sesungguhnya yang Tak Manusiawi
Ada perbedaan antara Israel dan Hamas dalam memperlakukan tahanan perang. Fakta tersebut diungkapkan oleh para mantan tahanan dan cukup menyita perhatian publik
Ada perbedaan antara Israel dan Hamas dalam memperlakukan tahanan perang. Fakta tersebut diungkapkan oleh para mantan tahanan dan cukup menyita perhatian publik.
Bedanya Hamas Palestina & Israel Memperlakukan Tawanan, Terungkap Siapa Sesungguhnya yang Tak Manusiawi
Dalam peperangan, kedua belah pihak yang berseteru pasti melakukan penawanan terhadap beberapa orang dari pihak lawan.
Hal tersebut juga berlaku saat ini ketika Hamas Palestina dan Israel sedang bertikai.
Israel menahan banyak tawanan dari Hamas, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, fakta yang baru-baru ini terungkap mengejutkan publik.
Beberapa orang yang pernah mengalami penahanan di masing-masing kubu membeberkan kisahnya yang sangat menohok.
Masing-masing dari mereka menceritakan bagaimana para sipir memperlakukan tahanan dari pihak lawan.
Ada perbedaan antara Hamas Palestina dan Israel dalam memperlakukan tawanan perang. Simak ulasannya sebagai berikut.
Israel Mematahkan Tangan Tahanan Anak
Mengutip dari akun @ShaykhSulaiman, seorang anak laki-laki mengungkapkan bagaimana para sipir Israel memperlakukan tahananan perang mereka. Anak itu adalah Mohaammed Nazzal.
Ia mengatakan bahwa selama ditahan di penjara Israel. Para Polisi memperlakukannya dengan tidak manusiawi. Israel menahan mereka tanpa tuduhan dan tanpa melalui pengadilan yang adil.
Bahkan, saat di penjara, para sipir memukul Nazzal sampai mematahkan lengannya. Hal itu membuat jari-jarinya patah. Parahnya lagi, Israel tidak memberikan pelayanan medis kepada para tahanan yang mendapatkan penyiksaan.
“Saya mencoba menjauh dari saya, sehingga dia bisa mengalahkan orang lain. Tapi dia terus memukuli saya, dia terus memukuli saya. Memukulku. Dia memukul kepalaku. Punggungku hancur. tanganku patah. Saya kesakitan selama seminggu,” ucap Nazzal.
“Mereka menghancurkan saya dengan batang logam, memukul kepala saya tanpa henti; mematahkan tangan saya. Mereka membuat saya kelaparan,” terangnya.
Perempuan Palestina Disemprot Gas Beracun
Seorang perempuan Palestina juga mengungkapkan kekejaman sipir penjara Israel selama ia ditahan di penjara.
Perempuan itu bernama Maysoon Musa Al-Jabali. Ia mengatakan jika Israel memiliki kebebasan untuk memukul dan menyiksa tahanan.
Mereka bahkan tega menyemprotkan gas beracun dan memberikan porsi makanan yang jauh dari kata cukup. Para tahanan di sel pun selalu merasa kelaparan.
“Sipir penjara Israel menyiksa para tahanan wanita dengan memukul mereka, menyemprot mereka dengan gas, dan mengirim mereka ke sel isolasi, bahkan mereka diancam dengan penyiksaan yang lebih menyakitkan,”
ungkap Maysoon yang dikutip dari Merdeka.
Hamas Memperlakukan Sandera dengan Ramah
Sebaliknya, seorang wanita tua yang baru saja dibebaskan dari tahanan Hamas mengaku bahwa ia diperlakukan dengan baik selama menjadi sandera. Bahkan, Hamas memberikan memperhatikan kesehatan para tahanan dengan memberikan obat-obatan.
"Ada orang di sana yang menjaga dan mengurus kebutuhan kami. Memastikan kita tetap bersih dan makan," kata tahanan Hamas bernama Lifshitz.
"Mereka memberi kami roti pitta, keju keras, keju krim rendah lemak, dan mentimun dan itu adalah makanan kami sepanjang hari," tambahnya.
Keluarga Thailand Diberi Makan Enak
Kesaksian lain pun muncul dari keluarga seorang berkebangsaan Thailand yang juga sempat menjadi tawanan Hamas.
Ia mengatakan jika saudaranya yang ditahan oleh Hamas mendapatkan perlakukan sangat baik.
Pria asal Thailand yang kini sudah dibebaskan tersebut mengaku bahwa ia tidak mengalami kekerasan fisik sama sekali.
Bahkan ia juga diberikan tempat yang sangat layak dan makanan yang enak.
"Wajahnya sangat bahagia dan dia terlihat baik-baik saja. Dia mengatakan tidak disiksa atau dipukuli dan dia telah diberi makanan yang enak," ungkap saudara tahanan, Wichanguen
"Dia dirawat dengan sangat baik. Sepertinya dia tinggal di sebuah rumah, bukan terowongan," tambahnya.
Pembebasan dengan Cara yang Manusiawi
Pengakuan yang diungkapkan oleh para mantan tahanan itu ternyata bukan omong kosong.
Hal itu terbukti ketika para pejuang Al-Qassam membebaskan para sandera warga Israel dan negara asing dengan sangat baik.
Bahkan, para pejuang Al-Qassam sudi menggendong para tahanan manula israel untuk masuk ke dalam mobil penjemputan.
Para tahanan juga memberikan senyum saat berpisah dengan para pejuang Al-Qassam untuk kembali ke keluarganya.