Jika Hamas Perlakukan Tawanan dengan Baik, Tentara Israel Tangkapi Warga Sipil di Gaza lalu Lucuti Pakaiannya
Begini potret kekejaman tentara Israel perlakukan tahanan, bertolak belakang dengan Hamas yang penuh kemanusiaan.
Begini potret kekejaman tentara Israel perlakukan tahanan, bertolak belakang dengan Hamas yang penuh kemanusiaan.
Jika Hamas Perlakukan Tawanan dengan Baik, Tentara Israel Tangkapi Warga Sipil di Gaza lalu Lucuti Pakaiannya
Gencatan senjata menjadi waktu bagi Israel dan Palestina untuk tidak saling menyerang dan melakukan pertukaran tawanan.
Israel berjanji akan melepaskan 150 tahanan asal Palestina. Sementara Hamas akan membebaskan 50 sandera Israel di Gaza.
Momen pertukaran tahanan sempat beredar di media sosial dan memancing beragam komentar dari warganet.
Brigade Al-Qassam, Hamas banjir pujian karena memperlakukan tawanan dengan begitu baik.
Hal sebaliknya didapat Israel. Kekejamannya pada tawanan Palestina langsung terbongkar. Di dalam tahanan, warga Palestina dipukuli, ditelanjangi, tak diberi makan dan hal keji lainnya.
Kabar terbaru, tentara Israel menangkapi warga sipil di wilayah Gaza. Dalam video dan foto yang beredar dan telah terkonfirmasi kebenarannya, banyak warga sipil Gaza, Palestina yang ditangkap lalu dikumpulkan dan diperlakukan tak manusiawi.
Seperti dalam unggahan Instagram akun @muhammad93r, saat puluhan hingga ratusan warga sipil Gaza yang ditangkap diperlakukan dengan buruk oleh para tentara Israel.
Warga sipil Gaza itu dilucuti pakaiannya dan dikumpulkan di tengah tanah lapang.
Media zionist merilis foto dan video propaganda yang menyebut bahwa orang-orang yang dilucuti pakaiannya tersebut merupakan kelompok pejuang.
Namun fakta membuktikan, mereka adalah warga sipil. Salah satunya adalah jurnalis Diaa Al-Kahlot, direktur kantor surat kabar Al-Arabi Al-Jadeed. Dia ditangkap oleh tentara penjajah Israel di Beit Lahia bersama saudara-saudaranya.
Diaa Al-Kahlot berada di tengah tawanan tersebut bersama dengan ratusan warga sipil lainnya yang diculik dari tempat penampungan PBB di beit-leyha.
Warga sipil itu dipaksa jalan jongkok tanpa busana di tengah terik matahari oleh tentara Israel. Mereka kemudian diangkut menggunakan truk dan belum diketahui dibawa kemana.
Tahanan Hamas Diperlakukan Manusiawi
Beberapa waktu lalu saat gencatan senjata terjadi, beberapa foto dan video merekam momen saat pejuang Hamas mengantar dan berpisah dengan para sandera sukses menjadi sorotan.
Dalam video yang dirilis Brigade Al-Qassam, yakni sayap militer Hamas, membagikan sejumlah momen hangat interaksi mereka dengan para sandera.
Banyak tahanan Hamas yang melemparkan senyum dan melambaikan tangan kepada pasukan Hamas.
Mereka dalam kondisi baik dengan pakaian yang lengkap.
Bahkan beberapa dari mereka terlihat membawa botol air dan makanan ringan yang diberikan oleh Hamas.
Kesaksian seorang sandera akan sikap Hamas sempat diunggah dalam akun X @avolanza.
Para sandera bahkan mengaku diperlakukan dengan sangat baik selama ditahan.
Israel Murka, Hamas Perlakukan Baik Tahanan
Meski warganya diperlakukan dengan baik, Israel justru merasa gerah dan tidak suka dengan kabar tersebut.
Para petinggi di Israel menyebut jika Hamas sengaja menyebarkan momen keakraban mereka dengan para sandera.
"Banyak influencer dan pengguna media sosial pro-Palestina, kebanyakan di luar Israel dan Palestina. Melihat penyerahan sandera itu sebagai pertunjukan publik yang mengharukan mengenai kemanusiaan dan moralitas yang dilakukan militan Hamas," kata seorang analis politik bernama Maya Lecker dikutip dari Haaretz (1/12).
Sebaliknya, tahanan Israel yang dibebaskan memberikan kesan buruk pada tentara Israel.
Mengutip dari akun @ShaykhSulaiman, seorang anak laki-laki bernama Mohaammed Nazzal mengungkapkan bagaimana para tentara Israel memperlakukan tahanan mereka.
Ia menyebut jika diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi selama ditahan. Bahkan, saat di penjara, para sipir memukul Nazzal sampai mematahkan lengannya.
Israel juga disebut tak memberikan penanganan medis bagi para tahanan yang terluka.
Hal serupa juga diceritakan oleh wanita bernama Maysoon Musa Al-Jabali. Dia mengaku selalu mendapatkan makanan dalam jumlah yang jauh dari kata cukup.
Para tahanan di sel disebut selalu merasa kelaparan. Maysoon juga mengaku jika dia pernah dipukul dan disemprot menggunakan gas beracun.