Setelah 9 abad, akhirnya Turki izinkan pembangunan gereja baru
Meski tak memberi izin bangun gereja, pemerintah memberikan perawatan khusus bagi rumah ibadah Kristen yang sudah ada.
Pemerintah Turki memberikan izin pembangunan gereja baru bagi komunitas kecil Kristen Syriac di wilayah Yesilkoy, Kota Istanbul. Ini gereja baru pertama setelah sembilan abad rumah ibadah ini tidak diperbolehkan untuk berdiri.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Ahad (4/1), setelah berakhirnya kekaisaran Ottoman pada 1923 Turki belum pernah memberikan izin untuk mendirikan gereja. Di wilayah itu sebelumnya sudah berdiri gereja Ortodoks Yunani dan Armenia, serta gereja Katolik.
Meski tak memberi izin bangun gereja, pemerintah memberikan perawatan khusus bagi rumah ibadah Kristen yang sudah dibangun. Gedung-gedung itu diperbaiki dan dipugar saban tahun.
Sekitar 99 persen warga Turki memeluk Islam namun memiliki pemerintah dan lingkungan sosial yang sekuler. Baru saat Presiden Recep Tayyip Erdogan, syariat Islam kembali 'terasa' di negara itu. Wilayah Amlara yang bergabung dengan Uni Eropa menjadi tempat satu-satunya minoritas Kristen mendapatkan hak termasuk mendirikan gereja dan sinagog.
Komunitas Kristen Syriac berjumlah sekitar 20 ribu orang merupakan minoritas berbahasa Aramaik, diyakini bahasa asli Yesus Kristus. Turki mempunyai dana khusus untuk memelihara komunitas ini dan bahasa asli mereka, demikian sebuah sumber menyatakan.