Siapa yang Akan Diminta Bertanggung Jawab atas Kematian Khashoggi?
Laporan Callamard menyebut, "semua ahli yang dimintai penilaian mengatakan sungguh tidak mungkin operasi dengan skala semacam ini bisa dilakukan tanpa sepengetahuan Putra Mahkota (Pangeran Muhammad bin Salman)."
Lebih dari delapan bulan berlalu sejak pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Hingga kini belum ada pihak mana pun yang bertanggung jawab atas kematian itu.
Meski laporan teranyar dari PBB oleh penyelidik Agnes Callamard menempatkan Arab Saudi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kekejian itu, namun sejumlah pengamat internasional menilai pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi tidak akan mendapat ganjaran hukuman dalam waktu dekat.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Maarten Paes tiba di Arab Saudi? Terbaru, Maarten Paes terbang dari Amerika Serikat untuk bergabung dengan pemain lainnya dalam rangka persiapan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
Laporan Callamard menemukan ada bukti terpercaya yang bisa membawa ke penyelidikan selanjutnya oleh pihak berwenang.
Dikutip dari laman Aljazeera, Jumat (21/6), meski Arab Saudi tidak bekerja sama dengan Callamard dalam penyelidikan ini, namun penyelidik PBB itu mengumpulkan bukti-bukti terkait pembunuhan Khashoggi, termasuk rekaman suara selama 45 menit yang diperoleh dari Turki.
Callamard menyimpulkan, Khashoggi adalah korban dari eksekusi yang terencana, pembunuhan di luar pengadilan dan Arab Saudi harus bertanggung jawab di bawah hukum internasional hak asasi manusia.
Laporan Callamard menyebut, "semua ahli yang dimintai penilaian mengatakan sungguh tidak mungkin operasi dengan skala semacam ini bisa dilakukan tanpa sepengetahuan Putra Mahkota (Pangeran Muhammad bin Salman)."
Negara yang terkait langsung dengan pembunuhan Khashoggi ini, Arab Saudi dan Turki, juga kecil kemungkinannya menggelar pengadilan yang akan memenuhi standar internasional. Ketika Turki mengatakan akan memulai sidang pada 2 Oktober lalu , Saudi langsung menolak bekerja sama.
Negara yang akan mendakwa pelaku seharusnya bukanlah negara dengan catatan buruk soal HAM. Laporan Callamard mengatakan kemampuan Turki untuk menggelar pengadilan yang jujur diperlemah oleh 'sejumlah laporan penahanan dan penyiksaan terhadap para jurnalis di Turki.'
Ketidakmampuan Saudi dan Turki menggelar pengadilan mengundang tanya soal apakah para pembunuh Khashoggi bisa diadili secara yurisdiksi universal, sebuah mekanisme yang membolehkan negara menggelar yurisdiksi ekstra-teritorial.
Selama ini negara hanya bisa mengadili pelaku kejahatan yang terjadi di dalam negeri atau dilakukan warga negaranya, sedangkan yurisdiksi ekstra-teritorial membolehkan negara mana pun mengadili pelaku kejahatan yang melakukan perbuatannya di luar wilayah negara mereka.
Laporan Callamard mengajukan usulan digelarnya pengadilan yurisdiksi universal dalam kasus Khashoggi.
Namun, Kevin John Heller, profesor hukum kriminal di Universitas Amsterdam, mengatakan yurisdiksi universal hanya bisa berlaku jika terjadi kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan. Dia menuturkan, saat ini belum jelas apakah pembunuhan Khashoggi masuk dalam kategori itu.
Dov Jacobs, asisten profesor di universitas yang sama, mengatakan penggunaan istilah 'yurisdiksi universal' Callamard itu tidak memiliki pijakan kuat. Dia menuturkan konsep itu tidak mewajibkan suatu negara untuk mengadili.
Arab Saudi sejauh ini sudah menetapkan 11 pria sebagai tersangka dan menggelar pengadilan rahasia yang dimulai Januari tahun ini. Namun menurut Callamard, pengadilan itu tidak memenuhi standar internasional.
Pada akhirnya, menurut Jacobs, pengadilan atas kasus pembunuhan Khashoggi ini masih banyak menemui hambatan dari segi hukum dan juga kemauan politik.
Baca juga:
Ini Tanggapan Saudi Atas Laporan Penyidik PBB Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi
PBB Temukan Bukti Kuat Ada Kaitan Pangeran MBS dengan Pembunuhan Khashoggi
Usai Dibius, Jamal Khashoggi Dibekap Plastik Hingga Tewas Lemas
Begini Suasana Mencekam Sebelum Jamal Khashoggi Dieksekusi Penjagal
Penyidik PBB Ungkap Jamal Khashoggi Dibius, Lalu Dibekap Pakai Plastik
Tunangan Datangi DPR AS, Tuntut Penyelidikan Kematian Jamal Khashoggi