Situasi Tigray Seperti Neraka, Tentara Blokir Bantuan Kemanusiaan
Sebuah serangan udara menargetkan Tigray pekan lalu dan membunuh sedikitnya 56 warga sipil, termasuk anak-anak, di sebuah kamp pengungsi.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Rabu, blokade di wilayah Tigray, Ethiopia yang menghalangi akses pengiriman bantuan makanan dan obat-obatan telah menciptakan "neraka" dan menggambarkan situasi itu sebagai "penghinaan terhadap kemanusiaan".
Perang selama setahun antara pemerintah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) telah merenggut nyawa ribuan orang dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi.
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Bagaimana konflik Bangladesh akhirnya berakhir? Akhirnya Pakistan menyerah terhadap India dan Bangladesh tepatnya pada 16 Desember 1971.
-
Apa itu konflik, menurut sosiologi? Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Mengapa konflik Bangladesh terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur? Secara umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi Timur secara ekonomi, menimbulkan banyak keluhan.
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
Tedros, yang juga berasal dari Tigray, mengatakan semua upaya WHO untuk mendapatkan akses untuk mengirimkan obat-obatan untuk menyelamatkan para korban konflik ke wilayah itu ditutup.
“Kami telah mendekati kantor perdana menteri; kami telah mendekati kementerian luar negeri; kami telah mendekati semua sektor terkait, tetapi tidak ada izin,” kata Tedros kepada wartawan, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (13/1).
Dia bahkan membandingkan konflik Ethiopia dengan konflik di Suriah dan Yaman.
"Akses kemanusiaan bahkan dalam konflik adalah hal mendasar. Bahkan di Suriah, kami memiliki akses, selama konflik terburuk di Suriah. Di Yaman, sama, kami punya kases. Kami mengirim obat-obatan. Di sini (di Tigray) tidak ada, blokade penuh," sesalnya.
"Saya berasal dari wilayah itu. Saya dari Tigray, bagian utara Ethiopia. Tapi saya menyampaikan ini tanpa bias apapun. Tidak ada di manapun di dunia ini Anda akan melihat sebuah krisis seperti yang ada di wilayah utara Ethiopia, khususnya di Tigray," lanjutnya.
"Kekurangan obat-obatan memiliki dampak langsung dan orang-orang sekarat, tapi kekurangan makananan juga membunuh. Lebih dari itu, serangan drone setiap hari membunuh orang-orang dan orang-orang hidup di bawah ketakutan yang terus menerus. Dan Anda juga bisa bayangkan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan mental orang-orang."
Sebuah serangan udara menargetkan Tigray pekan lalu dan membunuh sedikitnya 56 warga sipil, termasuk anak-anak, di sebuah kamp pengungsi.
Serangan udara lainnya menewaskan sedikitnya 17 warga sipil pada Selasa, hari yang sama ketika Presiden AS Joe Biden menelpon Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed untuk mengungkapkan kekhawatirannya terkait serangan terhadap warga sipil dan mendesak Abiy mengupayakan resolusi damai untuk mengakhiri konflik.
Baca juga:
Serangan Udara Pasukan Ethiopia di Tigray Tewaskan Belasan Warga Sipil
Pemerintah Ethiopia Klaim Rebut Kota Tigray dari Pemberontak
Ironi Nobel Perdamaian yang Menjadi Pemicu Perang di Ethiopia
Laporan Kelompok HAM Sebut Pemberontak Tigray di Ethiopia Bunuh Puluhan Warga Sipil
Prancis Minta Warganya Segera Tinggalkan Ethiopia karena Konflik Makin Berkecamuk
Artefak Ethiopia Kembali Setelah Satu Setengah Abad Hilang