Menyusuri Lokasi Kematian 7 Remaja Pria Mengambang di Kali Bekasi: Sepi, Air Tenang & Semak Belukar
Semula, warga hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka ternyata manusia.
Warga sekitaran Kali Bekasi, Jawa Barat dibuat heboh pada Minggu (22/9) pagi. Hendak mencari kucing, malah melihat sejumlah tubuh manusia mengambang di permukaan kali. Semula mengira hanya boneka. Ternyata tubuh yang sudah tak bernyawa.
Total ada tujuh mayat yang mengambang. Usianya masih belasan. Diduga, mereka hendak tawuran namun kabur saat dibubarkan petugas.
merdeka.com coba menelusuri tempat kejadian perkara. Mulai dari tempat para korban ditemukan hingga lokasi diduga titik pertama kali mereka melompat ke kali.
Kali itu membentang di sepanjang area kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Untuk sampai ke lokasi, lebih dulu jembatan Cipendawa.
Kemudian sampailah di area kawasan industri Cileungsi. Suasana sekitar lokasi sangat sepi. Hanya ada bangunan pabrik-pabrik yang aktivitasnya lebih banyak di dalam tembok menjulang tinggi. Sementara di area luar, tak ada kesibukan apalagi di jam kerja.
Sementara lokasi korban melompat diperkirakan ada di sebuah jalan cor beton yang sudah berlubang. Tak ada perumahan warga di sekitarnya. Sehingga wajar jika suasana di tempat itu benar-benar sangat sepi.
Meski sepi, tampak ada satu bangunan warung tak terlalu di sana. Warung itu biasanya melayani kebutuhan pekerja sekitar pabrik. Setelah peristiwa temuan mayat kemarin, warung itu tutup dan digaris polisi. Sebagai penanda area tersebut tidak bisa lagi dilalui sembarangan.
Lokasi awal diduga sebagai titik korban melompat berjarak lebih kurang 300 meter dari tempat mayat-mayat ditemukan mengambang. Jika menggunakan kendaraan bermotor, waktu tempuh yang dicapai sekitar 10 hingga 15 menit.
Lokasi penemuan jasad tersebut tak jauh dari pemukiman Perumahan Pondok Gede Permai dan Masjid Al-Ikhlas Pondok Gede Permai.
Jasad 7 remaja laki-laki itu pertama kali ditemukan oleh Suci, warga perumahan Pondok Gede Permai yang sedang mencari kucingnya yang hilang. Kala itu dia kaget bukan main melihat objek yang semula dikira boneka ternyata manusia.
"Pagi itu saya langsung notice ada sesuatu. Karena sebelumnya memang nggak ada, jadi pasti mencurigai sesuatu yang di tengah-tengah itu. Berdempetan, posisinya menyamping dan tengkurap dan kami kira batu. Begitu bapak tadi mau balik ke atas, ternyata benar ada tiga lagi yang tengkurap," ujarnya.
Setelah melihat sosok jenazah, dia meyakini anak-anak itu bukan warga Pondok Gede Permai.
"Bukan. Bukan orang sini. Jadi pas diangkat tim, saya lihat wajahnya asing semua, jadi bukan orang sini," jawab Suci tegas.
Kali Cileungsi Tenang tapi Menghanyutkan
Sementara kondisi Kali Cileungsi tak ada bedanya dengan mayoritas kali-kali di sekitaran Jabodetabek. Ukurannya tidak terlalu lebar. Tetapi kali ini membentang cukup jauh. Lebih kurang 39 km dengan lokasi hulu di wilayah antara Cibadak, Sukamakmur, Bogor dan Sirnajaya, Jonggol.
Hari ini, riak di Kali Cileungsi tampak tenang. Namun airnya berwarna coklat susu akibat diguyur hujan. Pada bagian permukaan tampak sampah terapung. Rerumputan sekitarnya tak terawat. Banyak semak-semak sudah tinggi.
Seorang pria tua yang berkebun pisang di tepi kali menjelaskan, tak biasanya Kali Cileungsi berwarna keruh. Warna keruh muncul saat curah hujan tinggi.
"Biasanya enggak keruh dia, itu kayaknya di daerah sebelah lagi hujan jadinya keruh. Biasanya bersih airnya," tuturnya.
Dia tak terlalu tahu perihal peristiwa mengenaskan pada akhir pekan lalu. Namun baginya, cerita orang tenggelam di Kali Cileungsi Bekasi sudah kerap terjadi.
"Ini mah udah sering orang tenggelam di sini. Udah dari dulu, karena kan dalam itu kalinya. Kalau yang udah biasa ke kali mah aman, tapi yang ga biasa ke kali bisa tenggelam," tambahnya.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin