Tujuh Jasad Remaja di Kali Bekasi Ditemukan Berjarak 150 Meter dari Tempat Berkumpul
Enam jasad ditemukan dengan jarak masing-masing satu sampai lima meter. Sedangkan satu jasad lainnya ditemukan berjarak sekitar 30 meter.
Tujuh jasad remaja laki-laki yang ditemukan di aliran Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi jaraknya tidak berjauhan.
Enam jasad ditemukan dengan jarak masing-masing satu sampai lima meter. Sedangkan satu jasad lainnya ditemukan berjarak sekitar 30 meter dari enam jasad yang ditemukan lebih dulu.
"Kalau yang enam (jasad) itu kurang lebih satu sampai lima meter, beda-beda tuh, ya saling berdekatan yang enam, kalau yang satu lagi yang terakhir itu kurang lebih jaraknya 30-an meter lah, di belakangnya yang enam," kata Koordinator Unit Siaga SAR Bekasi, Rizky Dwianto saat dihubungi, Selasa (24/9).
Dari tujuh jasad itu, lanjut Rizky, tiga di antaranya berada di pingir kali dengan jarak sekitar dua meter dari bibir sungai. Sedangkan sisanya berada di tengah kali.
"Yang di pinggir kurang lebih ada tiga (jasad), enggak di pinggir banget, jaraknya dua meteran dari bibir sungai, sisanya ada yang di tengah," katanya.
Sebelum ditemukan di aliran Kali Bekasi pada Minggu (22/9) pagi, tujuh remaja laki-laki itu berkumpul bersama puluhan teman-temannya di gubuk warung bantaran Kali Bekasi, tepatnya di Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi pada Sabtu (21/9) dini hari.
Rizky mengatakan, jarak antara titik lokasi berkumpulnya puluhan remaja itu di gubuk warung dengan lokasi penemuan ketujuh jasad yakni radius sekitar 150 meter.
Dia juga menjelaskan saat mengevakuasi seluruh jasad remaja laki-laki itu ketinggian air Kali Bekasi hanya semata kaki orang dewasa. Sementara bagian dasar kali berlumpur dan berpasir.
"(Ketinggian air Kali Bekasi saat proses evakuasi) semata kaki orang dewasa, bawahnya lumpur sama pasir, tapi enggak lumpur-lumpur banget, kalau lumpur banget kan diinjak juga langsung kita jeblos, nah itu enggak," ungkapnya.
Kapolsek Rawalumbu Kompol Sukadi mengatakan, di sekitar gubuk warung tempat berkumpulnya ketujuh korban dan puluhan teman-temannya itu tidak ada penerangan. Sehingga pihaknya kesulitan untuk mengidentifikasi berapa orang yang meloncat ke Kali Bekasi.
"Kondisinya jam 4 pagi, di sini tidak ada penerangan, memang sangat sulit untuk mengidentifikasi, memang ada korban yang sudah nyebur ke kali karena ada temannya yang minta tolong akhirnya dia mundur lagi, akhirnya dia menyerahkan diri ke Tim Presisi," katanya.
"Sudah kami interogasi dari 22 saksi yang kita amankan, itu pun juga tidak tahu apakah masih ada yang tenggelam atau tidak, yang sudah selamat berapa juga tidak tahu, karena jumlah yang ada di gubuk ini pun tidak tahu jumlahnya berapa, termasuk Tim Presisi pun tidak tahu jumlahnya berapa," lanjut Sukadi.
Sukadi mengatakan, gubuk warung yang berada di bantaran Kali Bekasi itu menjadi tempat berkumpulnya puluhan remaja yang hendak tawuran. Biasanya kelompok mereka berasal dari Kecamatan Jatiasih, Mustikajaya, Bantargebang dan Rawalumbu.
"Di sini basecamp-nya, jadi orang-orang atau anak-anak yang berkumpul di sini banyak yang saling tidak mengenal, paling mengenalnya hanya satu, dua, tiga diajak temennya kumpul di sini, iya betul (mau tawuran), menyasar (acak), biasanya di Jembatan Cipendawa," tandasnya.
Sebelumnya, tujuh jasad laki-laki usia remaja ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Minggu (22/9) pagi. Awalnya warga menduga jasad yang mengambang itu boneka.
Ketujuh jasad remaja laki-laki itu telah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diautopsi.