Tak kunjung laku, 'kota hantu' di AS dijual diskon Rp 3,4 miliar
Pembeli Kota Swett memperoleh ladang dan rumah kosong di lahan 24 ribu m2. Kota itu ditinggalkan seusai resesi
Anda ingin menjadi pemilik sebuah kota tak berpenghuni di Amerika Serikat? Siapkan kocek senilai USD 250 ribu (setara Rp 3,4 miliar) bila memang anda berminat.
Tawaran ini diajukan Pemerintah Kota Swett, Negara Bagian South Dakota, yang ditinggalkan warganya. Membeli kota seluas 24 ribu meter persegi ini, artinya mendapatkan lahan kosong berupa ladang jagung, rawa-rawa, serta beberapa rumah yang kabarnya berhantu.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Apa yang dilakukan oleh gelandangan di Amerika Serikat untuk mendapatkan tempat tinggal? Mereka tidak segan-segan menjadikan toilet yang berukuran 1x1 meter ini menjadi tempat tinggal. Di mana mereka makan, minum, tidur dan buang air di tempat sempit tersebut.
-
Di mana lokasi penemuan rumah tertua di Amerika? Rimrock Draw Rockshelter di Oregon yang telah ada sejak 18.000 yang lalu.
-
Kenapa para pengusaha Amerika Serikat mengapresiasi Airlangga Hartarto? "Kalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif," tegas Anggota Kongres Jackson.
-
Bagaimana Amerika Serikat menjadi pusat judi dunia? Sudah menjadi rahasia umum jika AS masih dijuluki sebagai pusat judi dunia.
-
Apa yang dilakukan Cinta Kuya di Amerika Serikat? Saat ini, Cinta Kuya sedang menempuh kuliah di Amerika Serikat. Ia telah berkembang menjadi seorang remaja yang cantik dan mandiri, dan juga memiliki seorang pacar bule.
Kota ini ditinggalkan penduduknya akibat resesi ekonomi enam tahun lalu. Swett mulai coba dijual oleh Agen Properti Stacie Montgomery sejak Juni tahun lalu. Dia awalnya menawarkan harga 'kota mati' itu di kisaran USD 399 ribu. Peminat berdatangan dari China, Rusia, hingga Australia. Namun, ternyata dari ribuan email dan telepon, cuma tiga investor serius mau membeli.
"Transaksi akhirnya gagal karena harga jualnya masih belum cocok," kata Montgomery, seperti dilansir Emirates247, Rabu (2/12).
Salah satu penawar yang paling nekat berasal dari Nebraska. Pria itu, kata Montgomery, hendak mengubah Swett menjadi lokasi acara TV realitas. Dia ingin mendatangkan 2 ribu wanita asal Rusia dan 600 mantan narapidana, lalu merekam keseharian mereka hidup di kota mati tersebut. Ide bisnis itupun mandeg di tengah jalan.
Dengan harga diskon, Montgomery optimis Swett bisa kembali dilirik. Dia menjanjikan kota mati itu jalannya sudah bersih, rumah-rumah yang rusak telah diperbaiki.
"Saya yakin peminat kembali berdatangan, karena selama ini masih banyak yang bertanya mengenai penjualan Swett," ungkapnya.
(mdk/ard)