Taliban Datangi Rumah-Rumah Minta Warga Kembali Bekerja
Dalam konferensi pers pertama Taliban sejak kelompok itu merebut Ibu Kota Kabul, Taliban pada Selasa (17/8) menjanjikan perdamaian, kemakmuran, dan tampaknya akan meninggalkan aturan sebelumnya yang melarang perempuan bekerja. Tetapi banyak orang tetap waspada.
Anggota-anggota Taliban yang bersenjata mengetuki pintu di kota-kota di seluruh Afghanistan pada Rabu (18/8) untuk meminta warga Afghanistan yang ketakutan untuk kembali bekerja, menurut saksi mata.
Taliban ingin menghidupkan kembali ekonomi negara yang hancur.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Kehancuran yang meluas selama perang 20 tahun antara pasukan pemerintah yang didukung Amerika Serikat dan Taliban, nilai mata uang yang jatuh, serta kurangnya persediaan dolar merupakan pemicu krisis ekonomi di negara itu. Demikian dilaporkan Antara mengutip Reuters, Kamis (19/8).
Dalam konferensi pers pertama Taliban sejak kelompok itu merebut Ibu Kota Kabul, Taliban pada Selasa (17/8) menjanjikan perdamaian, kemakmuran, dan tampaknya akan meninggalkan aturan sebelumnya yang melarang perempuan bekerja. Tetapi banyak orang tetap waspada.
Wasima, 38 tahun, mengatakan dia terkejut ketika tiga anggota Taliban yang sambil memegang senjata mengunjungi rumahnya di kota barat, Herat, pada Rabu pagi.
Taliban menanyai Wasima tentang pekerjaan dari gaji yang diterimanya dari sebuah organisasi bantuan, juga menyuruhnya untuk kembali bekerja, kata dia.
Sebanyak 12 orang mengatakan kepada Reuters bahwa ada kunjungan mendadak dari Taliban dalam 24 jam terakhir, mulai dari Ibu Kota Kabul sampai ke Lashkar Gah di selatan dan Mazar-i-Sharif di utara.
Mereka tidak ingin memberikan nama lengkap mereka, karena takut akan pembalasan.
Selain mendorong orang untuk bekerja, beberapa orang mengatakan bahwa mereka juga merasa bahwa pemeriksaan tersebut dirancang untuk mengintimidasi dan menanamkan rasa takut pada kepemimpinan baru.
Seorang juru bicara Taliban belum menanggapi permintaan komentar soal kunjungan tersebut.
Banyak tempat usaha di Kabul tetap tutup dan sebagian besar kota telah ditinggalkan sejak Taliban merebut kota itu pada Minggu pada akhir serangan kilat di seluruh negeri.
Satu-satunya lalu lintas utama di ibu kota yang padat adalah di bandara, tempat orang-orang mencoba melarikan diri dari negara itu dengan penerbangan evakuasi diplomatik, kata penduduk.
Tujuh belas orang terluka di bandara pada Rabu, dan Taliban mengatakan mereka melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa.
Pada konferensi pers hari Selasa, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Taliban sedang mencari hubungan baik dengan negara-negara lain untuk memungkinkan kebangkitan ekonomi dan "kemakmuran untuk keluar dari krisis ini."
Tetapi, beberapa orang bersikap ragu terhadap Taliban, yang selama berkuasa di Afghanistan dari 1996-2001 melarang perempuan untuk bekerja dan anak perempuan untuk bersekolah, serta memberlakukan hukuman seperti rajam di depan umum.
Penyiar bernama Shabnam Dawran mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di Twitter pada Rabu bahwa dia dipecat dari pekerjaannya di Radio Televisi Afghanistan milik negara.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa rezim telah berubah. Anda tidak diizinkan bekerja, pulanglah," katanya.
Taliban dan organisasi berita itu belum mengomentari peristiwa itu.
Wasima, yang menyaksikan konferensi pers Taliban dengan kedua putrinya, mengatakan dia khawatir peluang bagi perempuan akan berkurang di bawah Taliban, bahkan walaupun mereka sekarang mendesaknya kembali bekerja.
"Taliban mengatakan perempuan harus bekerja tetapi saya tahu pasti bahwa peluang akan berkurang," katanya.
Baca juga:
Ashraf Ghani Bantah Bawa Uang Negara Dalam Jumlah Besar Saat Kabur dari Afghanistan
Dua Orang Tewas dalam Unjuk Rasa Anti-Taliban di Jalalabad Afghanistan
Tiga Negara Beri Sinyal Siap Jalin Hubungan dengan Taliban di Afghanistan
Presenter Perempuan Kembali Tampil di Layar TV Setelah Taliban Ambil Alih Afghanistan
Panglima Inggris: Dunia Sebaiknya Beri Kesempatan Pada Taliban
Viral Video Anggota Taliban Main BomBom Car dan Komidi Putar
Begini Sikap Turki Terhadap Taliban yang Kini Kuasai Afghanistan
Sebanyak 640 Warga Afghanistan Berdesakan dalam Pesawat Kargo Menuju Qatar
Wapres Afghanistan Sebut Dirinya Menjabat Presiden Sementara