Tanda mata buat Orang Sangir
Menurut penelitian Lembaga Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), ada sekitar 8,745 warga keturunan Indonesia menetap di Pulau Sangir.
Pidinsia Barahama Pareda terdiam ketika ditanya apakah dia bisa berbahasa Indonesia. Tak lama kemudian dia menggelengkan kepala, tandak tidak bisa. Cuma 16 orang sejawatnya yang mengangkat tangan dan mengaku bisa berbahasa Indonesia.
Pareda adalah satu dari sekian banyak Orang Sangir, sebutan bagi penduduk Pulau Balut, Filipina. Dia adalah generasi ketiga keturunan orang Indonesia yang menyeberang dan menetap ke Pulau Balut. Dia pun tidak bisa menuturkan bahasa Cebuano atau Tagalog.
Menurut Pareda, orang tuanya memang sudah menetap lama di sana. Mereka bekerja memanen kelapa buat dibikin kopra dan menjadi nelayan. Dari cerita dan silsilah, Pareda dan Orang Sangir lainnya datang dari Pulau Sangihe di Sulawesi Utara. Kalau menurut cerita sesepuh, pendahulu mereka saat melaut melihat pulau itu dan singgah buat beristirahat sebelum kembali. Kemudian, di lain waktu, beberapa dari mereka pindah membawa serta keluarga dan memulai kehidupan baru di Pulau Balut.
Hal itu bisa terjadi sebelum Indonesia dan Filipina menetapkan batas negara. Kini pelintas batas di laut tidak bisa semudah dulu.
Balut dan Sarangani adalah dua pulau besar di Provinsi Davao, Filipina. Menurut penelitian Lembaga Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), ada sekitar 8,745 warga keturunan Indonesia menetap di Pulau Sangir.
Pareda mengaku tidak tahu berapa tepatnya usianya. Dia mengaku cuma ingat lahir pada 1960.
Pareda kini sudah tidak perlu risau, sebab pemerintah Indonesia memutuskan memberikan dokumen kependudukan berupa akta kelahiran dan tanda pengenal lainnya bagi mereka. Hal yang tidak pernah terjadi di masa lalu. Sebab, pemerintah Filipina menganggap mereka bukan warga negara.
"Kami diberi tahu kalau akta baptis saja sudah cukup," kata Pareda, seperti dilansir dari laman Al Jazeera, Senin (20/11).
Walau demikian, seiring waktu pejabat setempat meminta mereka membikin tanda pengenal. Namun, setelah membayarkan sejumlah uang, dokumen itu tak juga terbit. Dia diminta membikin Sertifikat Pencatatan Orang Asing (ACR). Namun, buat menebusnya dia harus datang ke Pulau Mindanao dan harus merogoh kocek cukup dalam buat membayar ongkos perjalanan. Apalagi mereka juga harus rutin membayar iuran ACR saban tahun. Padahal, pendapatan mereka tidak mencukupi.
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Siapa yang akan pindah ke Jakarta? Kini, setelah diwarnai dengan berbagai keseruan, Ayu Ting Ting bersiap untuk pindah ke Jakarta menyusul rencana pernikahannya dengan Lettu Muhammad Fardhana, seorang anggota TNI.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
Konsul Jenderal Indonesia untuk Filipina, Berlian Napitupulu, menyatakan saat ini pemerintah akan menerbitkan akta kewarganegaraan bagi Orang Sangir. Hal itu supaya identitas mereka jelas dan tidak bermasalah di kemudian hari. Menurut dia, sejak akhir 2016, sudah tiga ribu Orang Sangir mendapat akta kependudukan.
Napitupulu menawarkan kalau ada Orang Sangir ingin pulang kampung ke Sangihe, maka seluruh perjalanan mereka akan ditanggung. Dia menjanjikan kehidupan di sana akan membaik lantaran Presiden Joko Widodo lagi senang-senangnya membangun.
"Indonesia sudah berubah sekarang," ujar Napitupulu.
Baca juga:
Tersangkut korupsi, Hakim Filipina ancam Duterte
Semangat ratusan narapidana di Filipina ikuti ujian sekolah
Duterte tersinggung usai disentil PM Kanada soal perang narkoba
Kecam kunjungan Trump, ribuan warga Filipina bakar bendera AS
Bentrok pengunjuk rasa anti-Trump warnai KTT ASEAN di Filipina
Bertemu di Filipina, Duterte nyanyikan lagu cinta untuk Trump