4 Tanda Obesitas pada Bayi dan Cara Menanganinya, Orangtua Perlu Tahu
Terdapat sejumlah tanda obesitas bayi dan cara penanganannya yang harus diketahui orangtua.
Tanda-tanda obesitas pada bayi perlu dipahami oleh orangtua agar buah hati terhindar dari hal ini.
4 Tanda Obesitas pada Bayi dan Cara Menanganinya, Orangtua Perlu Tahu
Banyak orangtua yang akan senang memiliki bayi atau balita dalam kondisi gemuk. Kondisi tersebut kerap dianggap lucu oleh orangtua dan merupakan penanda bayi sehat.
Kondisi gemuk pada bayi belum tentu merupakan pertanda bahwa dia sehat. Bisa saja kondisi tersebut malah obesitas yang kadang tidak disadari bisa terjadi pada bayi.
-
Apa saja tanda obesitas pada bayi? Obesitas pada bayi dapat ditandai dengan berat badan lahir yang tinggi (lebih dari 4 kg) atau berat badan yang melebihi standar pertumbuhan bayi
-
Gimana caranya cegah obesitas bayi? ASI membantu mengatur nafsu makan, metabolisme, dan pertumbuhan bayi serta melindungi mereka dari infeksi dan alergi.
-
Apa gejala obesitas pada anak? Anak-anak dengan obesitas mungkin mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusianya. Mereka mungkin cepat lelah, memiliki stamina yang rendah, atau mengalami kesulitan bernapas saat beraktivitas.
-
Kenapa obesitas bahaya buat bayi? Obesitas pada bayi merupakan masalah serius yang dapat membawa dampak buruk, baik dalam jangka pendek maupun panjang, terhadap kesehatan dan perkembangan mereka.
-
Apa bahaya obesitas buat kesehatan anak? Obesitas bukan sekadar berat badan berlebih atau perut yang membuncit, tapi juga menjadi awal dari masalah kesehatan lainnya. Kondisi berat yang berlebihan ini merupakan masalah kesehatan yang serius dan bisa berdampak negatif pada hampir setiap aspek kehidupan mereka, baik secara fisik maupun psikologis.
-
Gimana cara atasi obesitas anak? Mengatasi obesitas pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif dan konsisten, melibatkan perubahan gaya hidup yang sehat dan dukungan penuh dari keluarga.
Berdasar penelitian, sebagian masyarakat Indonesia masih mempunyai anggapan bahwa balita yang gemuk menandakan balita yang sehat dan bukan sebagai masalah. Kegemukan yang terjadi di masa bayi dan balita ini biasanya akan tetap terjadi hingga bayi tersebut dewasa.
Untuk menentukan seorang bayi mengalami obesitas atau tidak, kita bisa mengetahuinya melalui berbagai cara berikut:
Grafik Pertumbuhan Bayi
Pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, terdapat Kartu Menuju Sehat yang berisi umur dan berat badan anak. Dari hasil pencatatan tiap bulan, bisa diketahui apakah buah hati tergolong mengalami obesitas atau tidak.
Pengamatan Secara Langsung
Mengamati bentuk tubuh bayi secara langsung dapat memberikan petunjuk apakah bayi terlihat berlebihan gemuk atau memiliki kelebihan lemak. Namun perhatian dari pengamatan ini hanya sebagai indikator awal dan tidak dapat menjadi penilaian akurat tanpa data pengukuran yang lebih objektif.
Perbandingan Berat Badan
Karena tiap bayi memiliki postur yang berbeda, maka penting untuk melihat apakah pertumbuhan berat badan mereka normal atau tidak. Hal ini bisa diketahui dengan menggunakan grafik berat badan menurut panjang badan.
Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang berat badan bayi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi. Mereka dapat melakukan evaluasi menyeluruh, memeriksa pertumbuhan bayi, dan memberikan panduan yang tepat terkait pola makan, nutrisi, dan gaya hidup sehat untuk bayi.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut sejumlah cara untuk jaga berat badan ideal bayi agar tak alami obesitas.
Pencegahan yang tepat perlu dilakukan agar bayi tidak mengalami obesitas.
Pantau Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan
Kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan dapat meningkatkan berat badan bayi saat lahir. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi berat badan saat lahir, semakin tinggi risiko obesitas pada masa kanak-kanak.
Memberikan ASI
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI dapat mengurangi risiko obesitas pada masa kanak-kanak.
Batasi Minuman Manis
Jus buah tidak diperlukan sebagai bagian dari makanan bayi. Saat mulai memperkenalkan makanan padat, pertimbangkan untuk memberikan buah-buahan dan sayuran segar yang bergizi sebagai alternatif.
Coba Variasi Cara Menenangkan Bayi
Jangan langsung memberikan ASI atau susu formula ketika bayi menangis. Kadang-kadang posisi yang baru, lingkungan yang tenang, atau sentuhan lembut sudah cukup untuk menenangkan bayi.
Batasi Penggunaan Media
American Academy of Pediatrics tidak menganjurkan penggunaan media pada anak di bawah 2 tahun. Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak untuk menonton televisi, semakin tinggi risiko obesitas yang dihadapinya.