Penting Disadari Orangtua, Kenali Tanda-tanda Obesitas pada Anak
Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak ditemui dan memerlukan perhatian serius dari orangtua.
Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak ditemui dan memerlukan perhatian serius dari orangtua.
-
Apa gejala obesitas pada anak? Anak-anak dengan obesitas mungkin mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusianya. Mereka mungkin cepat lelah, memiliki stamina yang rendah, atau mengalami kesulitan bernapas saat beraktivitas.
-
Apa bahaya obesitas buat kesehatan anak? Obesitas bukan sekadar berat badan berlebih atau perut yang membuncit, tapi juga menjadi awal dari masalah kesehatan lainnya. Kondisi berat yang berlebihan ini merupakan masalah kesehatan yang serius dan bisa berdampak negatif pada hampir setiap aspek kehidupan mereka, baik secara fisik maupun psikologis.
-
Mengapa obesitas pada anak berbahaya? 'Obesitas itu meningkatkan risiko untuk penyakit degeneratif baik itu diabetes, kanker, hipertensi dan sebagainya. Karena sekarang kan seperti yang kita ketahui penyakit diabetes itu semakin muda, kalo dulu diabetes usia 50 tahun kalo sekarang usia 20 tahun udah bisa diabetes, karena mungkin dari kecil sudah dibuat makannya berlebih tidak sehat, apalagi obesitas,' kata Esti dilansir dari Antara.
-
Kenapa obesitas anak jadi masalah? Obesitas pada anak-anak menjadi masalah kesehatan yang kian mengkhawatirkan di Indonesia. Edukasi tentang pola makan sehat di sekolah dinilai sangat penting untuk membantu mencegah risiko obesitas yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
-
Apa yang terjadi kalau anak obesitas? Anak-anak yang mengalami obesitas akan menghadapi berbagai masalah kesehatan di kemudian hari,' jelas Dr. Sadarwarti.
-
Gimana caranya orang tua cegah obesitas anak? Dorong Pola Makan yang Seimbang dan Sehat Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung semua nutrisi penting.
Penting Disadari Orangtua, Kenali Tanda-tanda Obesitas pada Anak
Dr. dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K), Pakar Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), mengungkapkan beberapa tanda obesitas yang dapat dikenali pada anak. Tanda-tanda tersebut termasuk perut besar, wajah bulat, dan dagu tebal.
“Tanda khususnya, sang anak wajahnya bulat, dagu tebal dan perutnya juga buncit sekali. Kemudian juga pada anak itu kelihatan payudaranya membesar,” kata Klara beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Klara menjelaskan bahwa obesitas adalah penimbunan jaringan lemak yang berlebihan pada tubuh seseorang, baik dewasa maupun anak-anak. Pada anak yang mengalami obesitas parah, komplikasi dapat muncul, seperti bentuk kaki yang menjadi “X” atau “O” akibat beban berat badan yang berlebih.
Namun, ada beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi terkait kondisi kelebihan berat badan (overweight) pada anak. Tidak semua anak yang kelebihan berat badan menderita obesitas. Oleh karena itu, Klara menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
“Jadi hati-hati, jika mengandalkan dengan tanda klinis memang sering terlewat. Makanya kita harus obyektif karena overweight belum tentu obesitas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Klara menyampaikan bahwa sebagian besar kasus obesitas pada anak saat ini disebabkan oleh faktor gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat, bukan faktor genetik. Anak-anak cenderung mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik akibat penggunaan gawai yang berlebihan, risiko obesitas semakin meningkat.
Secara umum, obesitas pada anak dapat terjadi pada berbagai usia, sehingga perhatian khusus dari orangtua sangat diperlukan. Klara merekomendasikan agar orangtua secara rutin mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak. Pemeriksaan rutin ini dapat dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) atau fasilitas kesehatan lainnya.
“Makanya ada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) itu untuk memeriksa secara berkala. Di bawah usia 2 tahun sebulan sekali, di atas 2 tahun bisa lebih jarang. Tapi secara umum anak di balita itu bisa mengecek setiap bulan sekali,” katanya.
Obesitas pada anak tidak hanya mempengaruhi fisik tetapi juga berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius di kemudian hari. Anak-anak yang obesitas lebih rentan terhadap penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi. Oleh karena itu, upaya pencegahan obesitas harus dimulai sejak dini dengan mengajarkan pola hidup sehat dan aktif.
Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dengan menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji, memperbanyak sayuran dan buah-buahan dalam diet harian, serta memastikan anak-anak melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah beberapa langkah penting yang bisa diambil.