Mengapa Anak Bisa Marah-marah dan Berperilaku Buruk Hanya pada Orangtua di Rumah? Ini Alasannya
Sikap anak yang hanya buruk dan menyebalkan pada orangtua bisa disebabkan karena sejumlah hal.
Pernahkah Anda merasa bahwa anak yang sebelumnya sangat senang saat di luar rumah mendadak menjadi menyebalkan saat berurusan dengan Anda? Hal ini ternyata ada penyebabnya.
-
Kenapa broken home bisa berdampak pada kesehatan mental anak? Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan mengatasi perasaan mereka tentang perceraian orang tua.Mereka juga mungkin mengalami rasa kehilangan, ketidakamanan, dan kebingungan tentang kedua orang tua mereka.
-
Apa saja penyebab konflik antara orangtua dan anak? Perbedaan ini bisa timbul dari banyak hal, mulai dari perbedaan generasi hingga perbedaan nilai dan harapan yang dimiliki.
-
Kenapa amarah anak bisa berdampak buruk pada perkembangan mereka? Jika anak seringkali marah-marah hingga dijauhi oleh orang lain, hal ini bisa sangat berdampak pada perkembangan mereka.
-
Kenapa konflik antara orangtua dan anak bisa berdampak negatif? Konflik antara orangtua dan anak adalah hal yang wajar terjadi dalam hubungan keluarga. Berbagai perbedaan pandangan, kebutuhan, dan nilai yang dimiliki masing-masing generasi sering kali menjadi pemicu timbulnya permasalahan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, konflik ini dapat berkembang menjadi masalah yang berkepanjangan dan berdampak negatif pada hubungan antara orangtua dan anak.
-
Apa penyebab utama tantrum anak? Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ini, mulai dari kondisi fisik anak, kebutuhan emosional yang belum terpenuhi, hingga cara mereka berkomunikasi.
-
Apa saja penyebab tantrum anak? Cobalah untuk mengidentifikasi penyebab tantrum. Apakah anak lelah, lapar, atau merasa tidak nyaman? Apakah mereka merasa frustrasi karena tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan? Dengan memahami penyebab tantrum, Anda dapat mencari solusi yang lebih efektif.
Mengapa Anak Bisa Marah-marah dan Berperilaku Buruk Hanya pada Orangtua di Rumah? Ini Alasannya
Sebagai orangtua, Anda mungkin pernah merasa bahwa anak-anak Anda cenderung menyimpan perilaku terburuk mereka untuk Anda. Banyak orangtua yang mengeluhkan bahwa anak-anak mereka lebih sering marah, mengeluh, dan berperilaku buruk saat bersama mereka dibandingkan saat bersama orang lain.
Hal ini akan sangat terasa ketika anak yang baru tertawa-tawa ketika bersama teman kemudian menjadi cemberut dan marah-marah saat pulang dan berhadapan dengan Anda. Apakah benar anak-anak memang "menyimpan" perilaku terburuk mereka untuk orangtua mereka?
Anak Lebih Cenderung Mencari Kenyamanan dari Pengasuh saat Mereka Kesal
Dilansir dari Psychology Today, sebuah studi menghasilkan temuan menarik yang meneliti mengenai siapa yang lebih sering dicari anak-anak saat mereka merasa kesal atau senang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak lebih cenderung mencari pengasuh utama mereka untuk kenyamanan saat mereka merasa tidak nyaman atau terganggu. Pengasuh utama biasanya adalah orangtua yang menghabiskan waktu paling banyak bersama anak dan melakukan sebagian besar tugas pengasuhan seperti memberi makan, memandikan, dan mendandani anak. Dalam konteks ini, pengasuh utama sering kali adalah ibu.
Penelitian tersebut menemukan bahwa anak-anak lebih mungkin mendekati pengasuh utama mereka ketika mereka merasa kesal. “Anak-anak yang mengalami stres lebih cenderung berinteraksi dengan pengasuh utama mereka,” kata peneliti.
Anak Tidak Selalu Mencari Pengasuh yang Selalu Membela Mereka
Menariknya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak tidak selalu mencari pengasuh yang selalu membela saat mereka kesal. Secara umum, mereka cenderung mendekati pengasuh utama ketika mereka kesal.
Namun, anak-anak dengan keterikatan yang aman cenderung lebih cepat pulih dan tenang setelah mendapatkan kenyamanan dari pengasuh utama. “Anak-anak dengan keterikatan yang aman cenderung lebih cepat tenang ketika dihibur oleh pengasuh utama mereka,” kata peneliti.
Anak Lebih Cenderung Berinteraksi dengan Siapa Saja Saat Mereka Bahagia
Saat anak-anak merasa bahagia, mereka sama-sama mungkin untuk berinteraksi dengan siapa saja, tidak peduli apakah mereka adalah pengasuh utama atau bukan. Mereka tidak memiliki preferensi khusus terhadap ibu atau ayah, atau apakah pengasuh tersebut memiliki keterikatan yang aman dengan mereka.
Anak Cenderung Memilih Ibu Saat Mereka Kesal
Penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak lebih cenderung mencari ibu saat mereka merasa kesal, terlepas dari keterikatan yang mereka miliki. Ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa sebagian besar anak lebih memilih ibu mereka dibandingkan ayah atau pengasuh lainnya. Dalam studi ini, ibu menghabiskan rata-rata 38 jam per minggu bersama anak, sementara ayah hanya menghabiskan sekitar delapan jam per minggu.
Pentingnya Peran Pengasuh Utama
Jika Anda adalah pengasuh utama anak Anda, kemungkinan besar Anda akan menghadapi lebih banyak tantrum, keluhan, dan perilaku buruk dibandingkan pengasuh lainnya atau guru.
Ini bukan berarti Anda kurang efektif sebagai orangtua, tetapi lebih mencerminkan status Anda sebagai pengasuh utama.
Jika anak Anda tidak mencari Anda saat mereka kesal, ini tidak berarti bahwa anak Anda tidak terikat dengan Anda, tetapi mungkin mereka belum terbiasa mencari Anda untuk kenyamanan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa keterikatan yang aman sangat penting karena anak-anak yang memiliki keterikatan yang aman dengan orangtua mereka cenderung lebih cepat tenang dalam konteks hubungan ini.
Oleh karena itu, tetaplah menjadi orangtua yang konsisten dan responsif, karena dampak jangka panjang dari keterikatan yang aman sangat berharga.