Begini Cara Ketahui Apakah Anak Sedang Membohongi Anda
Orangtua perlu mengetahui tanda-tanda yang muncul ketika dibohongi oleh anak. Hal ini penting untuk mencegah munculnya masalah lebih lanjut.
Sebagai orang tua, mengetahui apakah anak Anda sedang berkata jujur atau tidak merupakan tantangan yang kerap dihadapi. Alissa Marcus, seorang ibu tiga anak dari Cherry Hill, New Jersey, mengaku memiliki intuisi seperti "mata di belakang kepala". Ia dapat mengenali kebohongan anak-anaknya berdasarkan pola tertentu. Anak sulungnya yang duduk di kelas lima, misalnya, cenderung menghindari kontak mata ketika sedang berbohong.
Anak keduanya, yang duduk di kelas tiga, biasanya menjadi terlalu defensif dan keras dalam menyangkal kesalahannya. Sedangkan si bungsu, yang masih di taman kanak-kanak, malah tertawa ketika mencoba menyembunyikan sesuatu. Namun, tidak semua orang tua memiliki intuisi seperti Alissa. Psikolog Melissa Brand dari Equilibria Psychological and Consultation Services di Philadelphia berbagi beberapa petunjuk yang dapat membantu orang tua mengenali kebohongan anak-anak mereka. Dilansir dari Metro Kids, berikut adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
-
Mengapa anak sering berbohong? Sering berbohong manjadi salah satu tanda-tanda psikopat pada anak. Anak dengan tanda-tanda psikopat dapat memutar balikan fakta agar tetap terlihat baik di mata orangtua.
-
Apa dampak buruk bagi anak jika berbohong? Walaupun moralitas anak mungkin belum terbentuk sepenuhnya, ia harus tahu berbohong akan membawa dampak buruk.
-
Bagaimana cara mendidik anak agar jujur? Menciptakan Lingkungan yang Aman untuk Berbicara Jujur Salah satu alasan utama anak-anak berbohong adalah ketakutan akan hukuman atau reaksi negatif dari orang tua.
-
Bagaimana cara mengetahui seseorang berbohong? Seseorang yang gemar berbohong umumnya memperlihatkan berbagai tanda yang mencolok. Tanda-tanda tersebut meliputi ketidakonsistenan dalam narasi yang disampaikan, ekspresi tubuh yang tidak sesuai dengan kata-kata, serta minimnya kontak mata. Selain itu, mereka sering kali memberikan cerita yang terlalu mendetail atau justru terlalu umum, dan cenderung menghindari pertanyaan yang diajukan.
-
Bagaimana anak sosiopat berbohong? Semua anak berbohong, tetapi jika Anda melihat bahwa anak tidak hanya berbohong untuk menghindari hukuman, melainkan berbohong hanya karena bisa, ini bisa menjadi pertanda.
-
Gimana caranya ngasih tahu anak kalo dia salah? Fokus pada perilaku, bukan pada diri anak Saat anak melakukan kesalahan, fokuslah pada perilakunya, bukan pada diri anak.
Tanda-Tanda Anak Berbohong
Kontak Mata yang Buruk
Anak-anak yang sedang berbohong cenderung sulit mempertahankan kontak mata. Mereka merasa canggung atau terintimidasi oleh kemungkinan ketahuan.
Gerakan Tubuh Gelisah
Ketika berbohong, anak-anak sering kali tidak bisa diam. Mereka mungkin menggerakkan tubuh mereka secara tidak wajar, seperti menggeliat atau memainkan tangan mereka, karena merasa tidak nyaman.
Reaksi Defensif
Jika anak Anda terlalu keras menyangkal atau membela diri, ada kemungkinan ia sedang tidak berkata jujur.
Cerita yang Berubah-ubah
Perhatikan jika cerita anak Anda memiliki inkonsistensi. Dalam situasi seperti ini, penting untuk mengonfirmasi kejadian dengan orang dewasa lain, seperti pengasuh atau guru, untuk mendapatkan perspektif yang objektif.
Berhenti Sebelum Menjawab
Anak yang ragu-ragu sebelum menjawab mungkin sedang memikirkan cerita palsu yang ingin mereka sampaikan. Waktu tambahan ini sering digunakan untuk "merancang" alibi.
Ekspresi Wajah yang Tidak Sinkron
Ekspresi seperti rasa bersalah, ketakutan, atau bahkan senyuman kecil yang muncul sekejap dapat menjadi petunjuk bahwa anak sedang tidak berkata jujur.
Isyarat Nonverbal
Menurut Julius Mullen, EdD, direktur klinis di Children and Families First, tanda lain meliputi menyentuh hidung, menggunakan gestur tangan berlebihan, atau mengulangi pertanyaan sebagai bagian dari jawaban.
Mengapa Anak-Anak Berbohong?
Alasan di balik kebohongan anak sangat bergantung pada usia mereka. Anak-anak di bawah usia tujuh tahun biasanya berbohong untuk bersikap sopan atau menghindari kekecewaan orang tua. Sebaliknya, remaja sering kali berbohong karena berbagai alasan, seperti mencari penerimaan dari teman sebaya, mencari perhatian, menghindari konsekuensi, atau bahkan demi membalas dendam.
Dalam beberapa kasus, kebohongan juga digunakan untuk menjaga perasaan orang lain. Ini menunjukkan bahwa meskipun tindakan mereka salah, motivasinya bisa saja berasal dari niat baik. Psikolog mencatat bahwa kebohongan semacam ini lebih diterima secara sosial dibandingkan kebohongan yang bertujuan egois atau merugikan orang lain.
Cara Mencegah Anak Berbohong
Sebagai orang tua, Anda memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan di mana anak merasa nyaman berkata jujur. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kebiasaan berbohong:
Berikan Pesan Bahwa Kejujuran Penting
Pastikan anak Anda tahu bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda tentang apa saja. Beri mereka pemahaman bahwa kejujuran selalu lebih dihargai daripada kebohongan.
Jadilah Pendengar yang Baik
Saat anak mulai bercerita, cobalah untuk mendengar tanpa langsung bereaksi. Dengan cara ini, anak merasa aman untuk berbagi tanpa takut dihukum secara berlebihan.
Hargai Kejujuran
Ketika anak mengakui kesalahan, beri mereka apresiasi atas keberanian mereka untuk jujur. Diskusikan konsekuensi yang sesuai bersama-sama, sehingga anak memahami pentingnya bertanggung jawab.
Hindari Hukuman yang Terlalu Keras
Hukuman yang berlebihan dapat membuat anak semakin takut untuk berkata jujur di masa depan. Tetapkan aturan yang konsisten tetapi tetap penuh pengertian.
Jadilah Teladan
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jika mereka melihat Anda berkata jujur, bahkan dalam situasi sulit, mereka lebih mungkin mengikuti teladan tersebut.
Meskipun mengenali kebohongan anak dapat menjadi tugas yang rumit, penting bagi orang tua untuk mendekati masalah ini dengan empati dan kesabaran. Seperti yang dikatakan Dr. Mullen, menciptakan lingkungan yang aman untuk kejujuran adalah langkah pertama menuju hubungan yang sehat dan penuh kepercayaan dengan anak Anda.
Ingatlah bahwa kebohongan sering kali merupakan bagian dari proses perkembangan anak, dan dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat belajar untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran sepanjang hidup mereka.