Tangis haru sambut kepulangan 4 WNI eks sandera Somalia
Empat WNI ini merupakan anak buah kapal Naham 3. Mereka disandera hampir lima tahun. Mereka adalah Sudirman, 24 tahun, asal Batam, Supardi, 34 tahun, asal Cirebon, Adi Manurung, 32 tahun, asal Medan, dan Elson Pesireron, 32 tahun asal Ambon.
Suara isak tangis menggema di ruangan tempat bertemunya para sandera yang disekap perompak Somalia dengan keluarga. Mereka telah disandera selama hampir lima tahun.
Mereka yang disandera adalah Sudirman, 24 tahun, asal Batam, Supardi, 34 tahun, asal Cirebon, Adi Manurung, 32 tahun, asal Medan, dan Elson Pesireron, 32 tahun asal Ambon.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Bagaimana proses pemulangan WNI dari Gaza? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana lokasi penipuan WNA Pakistan terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh WNA Pakistan? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Perwakilan keluarga salah satu sandera, Sammy Pesireron menyatakan rasa syukur yang teramat dalam karena telah dipertemukan kembali dengan keluarga yang sangat dinantikan.
Sammy mengenang kembali tahun-tahun di mana dia dan keluarga melakukan segala upaya agar saudaranya bisa dibebaskan. Dia mengatakan, keluarga telah melakukan kemampuan sendiri yang amat terbatas untuk meminta bantuan kepada berbagai pihak.
"Kami menerima informasi pada 2013 mengenai saudara-saudara kami yang disekap oleh perompak Somalia. Keluarga menghubungi sanak saudara di berbagai daerah seperti Jakarta dan Batam untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang keadaan saudara kami, namun hasilnya nihil" kata Sammy di gedung Kementrian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (31/10).
Sammy juga menyebutkan, agen yang mengirim saudaranya ke Somalia tidak bisa dikonfirmasi setelah ada kabar para ABK disekap. Bahkan, agen tersebut juga telah mengubah alamatnya.
"Kami lelah. Kemampuan kami hanya sampai disitu. Yang bisa kami lakukan hanya memohon doa agar saudara kami bisa diselamatkan. Akhirnya doa kami dijawab oleh Tuhan," kenang Sammy.
Empat WNI korban sandera Somalia pulang ke Indonesia ©2016 Merdeka.comPada awal 2015, Sammy dan keluarga didatangi oleh staf Kementerian Luar Negeri yang menginformasi keberadaan anak dan saudaranya yang disandera.
"Setelah tidak ada kabar dari 2013 sampai 2015, pihak Kemenlu datang mengabarkan keberadaan saudara kami. Kami juga diberikan video amatir maupun foto saudara kami yang disandera,"
Sammy tahu ini bukan proses yang mudah mengingat Somalia tidak pernah memberikan pemberitaan yang jelas. Namun, upaya keras pemerintah berbuah hasil. Para sandera dibebaskan dalam kondisi yang baik.
"Saya berterimakasih kepada pihak yang telah solid bekerja sama demi pembebasan keluarga kami. Saya juga ucapkan terima kasih presiden dan wakilnya karena kebijakannya telah memperhatikan kondisi kami. Staff Kemenlu yang sudah kami anggap seperti keluarga sendiri, serta pihak BIN yang sudah bekerjasama," pungkas Sammy.
(mdk/che)