Total Kasus Positif Covid-19 di India Tembus 18 Juta
India melaporkan 379.257 kasus baru COVID-19 dan 3.645 kematian baru pada Kamis, menurut data kementerian kesehatan. Sejauh ini, itu adalah hari paling mematikan bagi India sejak awal pandemi.
Total infeksi COVID-19 India melampaui 18 juta pada Kamis, di tengah upaya negara itu menghadapi gelombang kedua penyakit mematikan tersebut.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters India melaporkan 379.257 kasus baru COVID-19 dan 3.645 kematian baru pada Kamis, menurut data kementerian kesehatan. Sejauh ini, itu adalah hari paling mematikan bagi India sejak awal pandemi.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Siapa saja yang menanam mangga di India? Para petani di India biasanya menanam mangga pada awal musim hujan, agar pohonnya bisa tumbuh indah dan kokoh.
-
Bagaimana Lempeng India terbelah menjadi dua? Delaminasi berarti bagian lempeng yang lebih tinggi akan menjelaskan ketinggian Tibet yang sangat tinggi, sedangkan bagian yang lebih rendah akan turun menjadi mantel bumi.
Harapan terbaik India untuk mengekang COVID-19 adalah dengan memvaksinasi populasinya yang besar, kata para ahli. Para Rabu (28/4), India membuka pendaftaran untuk semua orang yang berusia di atas 18 tahun untuk diberikan suntikan vaksin mulai Sabtu (1/5).
Namun India, yang merupakan salah satu produsen vaksin terbesar di dunia, tidak memiliki persediaan untuk memenuhi syarat bagi sekitar 600 juta orang.
Banyak orang yang mencoba mendaftar mengatakan mereka gagal, kemudian mengeluh di media sosial bahwa mereka tidak bisa mendapatkan jatah atau mereka tidak bisa mendaftar secara daring karena situs internet yang berulang kali macet.
Sementara itu, pemerintah mengatakan lebih dari 8 juta orang telah mendaftar untuk vaksinasi, tetapi tidak menjelaskan berapa banyak orang yang mendapat jatah.
Sekitar 9 persen penduduk India telah menerima satu dosis sejak kampanye vaksinasi dimulai pada Januari, dengan prioritas untuk petugas kesehatan dan kemudian lansia.
Gelombang kedua infeksi telah membanjiri rumah sakit dan krematorium, dan mendorong respons yang semakin mendesak dari sekutu India.
"Wabah COVID India adalah krisis kemanusiaan," kata Senator Demokrat Amerika Serikat Elizabeth Warren di Twitter.
"Saya mengarahkan surat ke @moderna_tx, @pfizer, dan @jnjnews untuk mengetahui langkah apa yang mereka ambil untuk memperluas akses global ke vaksin mereka untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah penyebaran varian ke seluruh dunia," ujar Warren.
Dua pesawat dari Rusia yang membawa 20 konsentrator oksigen, 75 ventilator, 150 monitor samping tempat tidur, dan obat-obatan seberat 22 metrik ton, tiba di Ibu Kota Delhi pada Kamis.
AS mengirim pasokan senilai lebih dari 100 juta dolar ke India, termasuk 1.000 tabung oksigen, 15 juta masker N95, dan 1 juta tes diagnostik cepat, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Rabu. Dikatakan bahwa persediaan tersebut akan mulai tiba pada Kamis.
AS juga telah mengalihkan pesanannya sendiri untuk pasokan manufaktur AstraZeneca ke India, yang akan memungkinkannya membuat lebih dari 20 juta dosis vaksin COVID-19, menurut Gedung Putih.
Baca juga:
Korut Minta Warga Tetap di Rumah karena Khawatir Badai Debu Bisa Bawa Virus Corona
Covid-19 di India yang Menghancurkan: Sulit Melihat Cahaya di Ujung Terowongan
Babak Belur India di Tengah Tsunami Covid-19 Gempa Bumi Mengguncang
Rekor Kematian Baru di India, Lebih dari 3.000 Orang Meninggal Sehari karena Covid-19
CDC AS: Orang yang Sudah Divaksin Penuh Tidak Wajib Pakai Masker
WHO: Virus Corona Varian India Ditemukan di Sedikitnya 17 Negara
Peneliti: Tak Ada Tanda Infeksi Covid Setelah Konser di Spanyol Dihadiri 5.000 Orang