Tragis, lima orang ini meninggal karena patah hati

Ibuku meninggal karena patah hati

Elsie Bower dan suaminya Victor, dikuburkan dan dikremasi bersama. Victor lebih dahulu meninggal lantaran penyakit kanker darah yang dideritanya, sembilan hari kemudian Elsie juga meninggal.

Elsie meninggal akibat patah hati ditinggal suaminya. Selain itu, dia juga menderita penyakit paru-paru dan pneumonia.

Mereka merupakan pasangan kekasih sejak remaja dan tak pernah terpisahkan sejak saat itu. Pasangan suami istri itu menikah pada 27 Maret 1954 dan memiliki dua orang anak, diberi nama Sharon dan Susan, memiliki sembilan cucu, dan tiga cicit.

"Mereka memang selalu bersama dan jika pernah terpisah, ibuku akan menangis. Meskipun punya masalah medis, namun ibuku meninggal karena patah hati," ujar Sharon, dilansir dari tabloid Mirror, Minggu (1/3).

Menurutnya, ibunya juga pernah memberi pesan kematian. Elsie pernah mengatakan akan meninggalkan mereka tak lama setelah Victor pergi.

"Kami ingin mereka pergi bergandengan tangan," katanya lagi.

Pasangan dari Parson Cross, Sheffield, Inggris ini akan dimakamkan dalam peti ganda pada layanan kematian di Grenoside Krematorium hari ini. Hal tersebut merupakan yang pertama kalinya di Yorkshire Selatan ada pasangan yang dimakamkan dalam peti ganda.

Istri meninggal karena patah hati ditinggal mati suami

Carol West adalah seorang ibu beranak tiga yang baru saja menjanda. Namun dalam beberapa minggu saja, ia menyusul kepergian suaminya. Apakah kematian itu menular?

Tidak, bukan kematian yang menular, namun Carol konon mengalami masa dukacita dan kehilangan yang luar biasa setelah ditinggal mati sang suami.

Sebelumya, sang suami yang bernama Michael West meninggal lebih dulu karena kanker. Dan hal ini menjadi pukulan yang sangat berat bagi Carol. Ia menjadi linglung dan kesehatannya memburuk.

Carol pun jatuh sakit dan saat dibawa ke rumah sakit, ibu 3 anak ini menghembuskan nafas terakhirnya. Putra Carol menyadari betul bahwa ibunya sangat sedih setelah ayahnya meninggal dan mengatakan mungkin ibunya meninggal karena 'patah hati', seperti dikutip vemale.com, Januari 2014.

"Mereka tak bisa hidup tanpa satu sama lain. Sesederhana itu," kata Tony, putra Carol. Meski begitu, ia juga merasakan kehilangan yang berat setelah ayah dan ibunya meninggal dalam jangka waktu yang berdekatan.

"Ayah dan ibu adalah orang tua terbaik yang pernah aku miliki. Mereka benar-benar saling mencintai," pungkasnya.

Ditinggal mati istri dan kehilangan anjing, pria ini meninggal patah hati

Pria 77 tahun di Siberia bernama Vladimir Davydov diduga meninggal akibat hancur hatinya setelah dia kehilangan anjing peliharaannya.

Sebelumnya Davydov ditinggal mati istrinya lalu kehilangan pekerjaan. Kemudian anjingnya yang bernama Yan diduga hilang karena dicuri orang.

Koran the Daily Mail melaporkan, Ahad (10/4), pria lansia itu diketahui sudah tinggal bersama anjing kesayangannya selama sepuluh tahun. Dia bahkan rela mengarungi bekunya jalanan untuk mencari anjing itu.

Dia berkeliling di kota tempat tinggalnya yang berpenduduk 250 ribu orang sambil membawa tulisan "Tolong bantu saya mencari teman saya,", seperti dikutip Life with Dogs.

Pria pensiunan yang meninggal 1 April lalu itu menyebut anjingnya sebagai satu-satunya teman hidup dan dia mengatakan tidak akan menyerah buat mencari tapi kemudian fisiknya sudah tidak kuat lagi.

"Saya tidak kuat lagi berjalan," kata Davydov. "Jadi saya ke tempat foto kopi dan mencetak selebaran. Saya taruh selebaran itu di lempengan dan memasang foto Yan juga."

"Saya tidak pernah menyangka begitu banyak orang baik di kota ini. Mereka datang pada saya dan menanyakan bagaimana kabar serta menenangkan saya."

Davydov lalu meninggal tanpa pernah tahu bagaimana nasib anjingnya.

Daria Taraninoka yang menjadi sukarelawan buat mencari anjingnya kini memakai media sosial untuk menggalang sumbangan bagi pemakaman Davydov.

Kini sudah terkumpul uang sebesar USD 1.100 dari upaya itu dan Taraninoka berharap uang itu bisa cukup untuk membuat monumen kecil bagi Davydov dan anjingnya.

"Saya tidak menduga begitu banyak orang yang merespon, mereka sangat emosional karena kisah ini," ujar Taraninoka.

Memendam kepedihan kehilangan putrinya, ibu ini meninggal patah hati

Seorang ibu di Irlandia meninggal tanpa pernah mengetahui bagaimana nasib putrinya yang hilang.

Patricia Dorrian, 59 tahun, mengalami kesedihan luar beiasa setelah putrinya Lisa hilang setelah mengikuti sebuah pesta pada 28 februari 2005. Sejak itu nasib perempuan 25 tahun itu tidak pernah diketahui. Polisi meyakini dia telah dibunuh.

Meski sudah menangkap sejumlah orang dan mengidentifikasi sekitar 4000 saksi potensial dan lebih dari 275 pencari, tak satu pun informasi didapat tentang nasib Lisa, seperti dikutip Belfast Telegraph, Desember tahun lalu.

Patricia bahkan sudah beberapa kali tampil di depan publik untuk memohon informasi tentang nasib anaknya tapi setelah sepuluh tahun berjuang bersama suaminya, dia akhirnya meninggal.

Pada Februari tahun lalu Patricia memperingati sepuluh tahun kehilangan putrinya itu dan memohon informasi bagi siapa pun yang mengetahui di mana mayat anaknya untuk mengakhiri kepedihan hidupnya. Keluarga mengatakan mereka sudah berusaha keras tiap hari mencari informasi sejak Lisa hilang.

"Setiap hari hatinya semakin sakit tanpa kehadiran Lisa. Ini sungguh sangat sedih dan keji terlebih Pat harus meninggal tanpa mengetahui apa yang terjadi," kata anggota parlemen Irlandia Sylvia Hermon.

Sehari usai istri meninggal, pria ini wafat karena patah hati

Pria Inggris bernama Joseph White, 72 tahun, meninggal dalam pelukan putrinya di rumah sakit setelah sehari sebelumnya istrinya, Jean, wafat karena sakit paru-paru.

Pasangan yang memiliki dua anak dan delapan cucu itu akhirnya beristirahat bersama dalam damai.

"Kami sering bilang, mereka tidak bisa hidup tanpa satu sama lain," ujar Tania, 44 tahun, putri mereka, seperti dilansir koran Express, April 2013.

"Ayah memang sakit tapi dia masih baik-baik saja. Tapi malam itu dia meninggal dalam pelukan saya. Dia wafat karena hatinya patah. Sungguh kesedihan yang indah."