Trump tak yakin Rusia dibalik serangan siber AS
Trump menyebutkan bisa saja China yang meretas data-data Amerika Serikat. Trump menyalahkan pemerintahan Obama yang kehilangan kendali dalam dunia siber.
Donald Trump tidak yakin Rusia berada dibalik peretasan informasi rahasia Amerika Serikat. Hal ini dia ungkapkan dalam debat calon presiden pertama AS di Universitas Hofstra, New York, Amerika Serikat.
Awalnya, rival Trump, Hillary Clinton menuduh Rusia adalah dalang semua peretasan siber yang terjadi di Negeri Paman Sam.
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Apa yang diprotes oleh Cak Imin terkait debat capres? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
"AS hanya punya dua musuh dalam hal perang siber. Pertama adalah peretas independen yang ingin meraup keuntungan dari data-data yang dicuri, dan kedua adalah peretas yang didukung negara, yaitu Rusia," kata Clinton saat debat berlangsung.
Clinton menuding Trump merupakan pemuja Presiden Rusia Vladimir Putin. Pasalnya, dalam beberapa pemberitaan di media internasional, Trump memang mengakui Putin adalah pemimpin hebat.
Capres Partai Demokrat ini mengaku kaget ketika mendengar berita Trump mempersilakan Putin meretas Amerika.
"Rusia ingin melihat sejauh mana AS bertindak dalam serangan siber. Dan saya cukup terkejut ketika Trump mempersilakan Putin meretas Amerika. Sama seperti kata pengamat, Trump tidak layak jadi panglima tertinggi AS," serangnya.
Namun, Trump membantah dan balik menyerang Clinton. Dalam debat Trump mengatakan peretasan bisa saja dilakukan oleh China.
"Saya tidak yakin Rusia yang telah meretas mereka, seperti yang dituduhkan Clinton. Bisa saja peretasan dilakukan China," katanya membela diri.
"Lagipula, di bawah kepemimpinan Presiden Obama, AS telah kehilangan banyak kendali dalam dunia siber. Salah satunya, dengan merajalelanya ISIS di sosial media," pungkasnya.
Baca juga:
Duel sengit Hillary dan Trump di panggung debat capres
Clinton dan Trump sepakat hubungan rakyat dan polisi harus mesra
Saat Donald Trump buat nilai tukar Meksiko terjun bebas
Clinton: Trump samakan perempuan seperti binatang
Trump sindir Clinton melawan ISIS seumur hidupnya
Begini taktik Clinton buat kalahkan Trump dalam debat capres pertama