Turki Tetap Beli Rudal S-400 dari Rusia Meski Diancam Amerika Serikat
AS, yang merupakan musuh Rusia, awal pekan ini menghentikan penjualan jet tempur ke Turki karena negara tersebut tetap mempertahankan kesepakatan dengan Rusua.
Wakil Perdana Menteri Rusia Yury Borisov mengatakan bahwa Turki tetap berkomitmen untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 meskipun ada tekanan keras dari Amerika Serikat. AS, yang merupakan musuh Rusia, awal pekan ini menghentikan penjualan jet tempur ke Turki karena negara tersebut tetap mempertahankan kesepakatan dengan Rusia.
"Turki secara khusus telah memenuhi kontraknya dengan Rusia," ujar Borisov kepada awak media di Moskow, Rusia, dikutip dari Middle East Eye, Kamis (4/4).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
"Kami tidak punya masalah (satu sama lain)," tambah Borisov, menegaskan bahwa Turki tidak mengingkari kesepakatannya dengan Rusia hanya demi membeli 100 jet tempur dari AS.
Meski demikian, Borisov enggan memberikan penjelasan lebih spesifik tentang pernyataannya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu membuat pernyataan serupa kemarin. Dia menegaskan bahwa pemerintahannya tidak harus memilih antara Rusia dan AS.
"Kami tidak melihat hubungan kami dengan Rusia sebagai alternatif dari hubungan kami dengan pihak lain," tegas Cavusoglu dalam kunjungannya ke Washington DC untuk pertemuan NATO yang menandai peringatan ke-70 organisasi tersebut.
"Tidak ada satu pun, baik Barat maupun Rusia yang harus atau bisa meminta kami memilih di antara mereka," tambahnya.
Kunjungan Cavusoglu ke Washington dilakukan hanya selang beberapa hari setelah AS memutuskan untuk menghentikan penjualan jet tempur F-35 ke Turki, menyusul desakan sekutu NATO untuk menghentikan pembelian besar dari Rusia.
Di sisi lain, Wakil Presiden AS Mike Pence sekali lagi memperingatkan Turki agar tidak membeli sistem anti-rudal Rusia.
"Turki harus memilih. Apakah dia ingin tetap menjadi mitra penting dalam aliansi militer paling sukses dalam sejarah atau apakah dia ingin mengambil risiko keamanan kemitraan itu dengan membuat keputusan nekat yang merusak aliansi kita?" tantang Pence dalam sambutannya di acara NATO di Washington.
Baca juga:
Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Wilayah Cincin Api Rusia
Donald Trump Peringatkan Rusia Tak Ikut Campur Soal Venezuela
Mengungkap Cerita Pembelian SU-35 untuk TNI AU, Sampai Indonesia Ditekan AS
Jaksa Sebut Donald Trump Tak Bersekongkol dengan Rusia Saat Pilpres 2016
WN Rusia Rampok Money Changer Di Bali Pakai Senpi Milik Anggota Brimob