Twitter gugat pemerintah Turki karena dipaksa hapus akun
Twitter menolak denda senilai Rp 695 juta setelah tak mau menghapus akun Partai Pekerja Kurdistan
Perusahaan Twitter (TWTR) menggugat balik pemerintah Turki di Pengadilan Tata Usaha Negara di Ibu Kota Ankara, setelah dijatuhi denda 150 ribu Lira (setara Rp 695 juta) akibat menolak menghapus akun-akun serta cuitan yang dianggap menyuarakan kepentingan teroris. Cuitan yang diprotes Turki berasal dari akun Partai Pekerja Kurdistan (PKK), organisasi politik etnis minoritas yang oleh Ankara dianggap teroris sekaligus pemberontak.
Pengacara jejaring sosial asal Amerika Serikat itu mengatakan denda yang dijatuhkan pemerintah Turki tidak berdasar. "Kami memiliki data bahwa denda ini bertentangan dengan hukum di Turki," kata pengacara Twitter kepada Stasiun Televisi Aljazeera, Jumat (8/1).
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Siapa yang menolak bermain di Turki? Berdasarkan laporan dari Romano, sejumlah klub papan atas di Turki saat ini menunjukkan ketertarikan terhadap Rabiot. Salah satu klub yang berminat adalah Galatasaray. Tim yang dikenal dengan julukan Cimbum Aslan ini sangat menginginkan kehadiran gelandang tersebut. Mereka telah mengajukan penawaran untuk merekrutnya ke Turki. Namun, gelandang tersebut dipastikan telah menolak tawaran itu, karena saat ini ia tidak berminat untuk bermain di Turki.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
Denda 150 ribu Lira dijatuhkan akhir 2015, setelah serangkaian peringatan oleh Otoritas Komunikasi dan Teknologi Turki (BTK) tidak dihiraukan oleh Twitter. Turki dua tahun terakhir sempat memblokir akses Twitter di negaranya, karena pelbagai sebab. Alasan yang sering dipakai karena Twitter membantu teroris menyiarkan pandangan ekstrem kepada masyarakat.
Setelah kini digugat balik, pemerintah Turki tidak gentar. Mereka berkeras tetap menuntut Twitter agar membayar denda. "Kami punya bukti 15-20 cuitan yang bagi membuktikan Twitter tidak taat hukum di Turki," kata salah satu pejabat BTK.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Binali Yildirim, salah satu anggota kabinet Turki. Selain Turki, China adalah negara maju yang kerap menyensor cuitan di jejaring sosial berciri 140 karakter itu.
Baca juga:
Sekali nge-tweet, Ronaldo dibayar 3 Miliar Rupiah!
Pakai rok seksi belahan sampai paha, hijabers Malaysia dibully
Batas tweet di Twitter akan diganti dari 140 jadi 10.000 karakter?
[Video] Lihat kengerian 'telur alien' menetas di Inggris
Tren foto paling hits di media sosial sepanjang tahun 2015