Ukraina Minta Komunitas Hacker Bawah Tanah Terjun Lawan Rusia
Pemerintah Ukraina meminta relawan dari para peretas atau hacker bawah tanah negara itu untuk membantu melindungi infrastruktur penting dan melakukan misi spionase serangan siber terhadap tentara Rusia.
Pemerintah Ukraina meminta relawan dari para peretas atau hacker bawah tanah negara itu untuk membantu melindungi infrastruktur penting dan melakukan misi spionase serangan siber terhadap tentara Rusia, menurut dua orang yang terlibat dalam program itu.
Ketika pasukan Rusia menyerang kota-kota di seluruh Ukraina, permintaan relawan mulai muncul di forum-forum peretas pada Kamis pagi, saat banyak warga meninggalkan ibu kota Kiev.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Siapa yang mengutuk Rusia karena menyerang anak-anak Ukraina, tetapi bersikap mesra dengan Israel? PM Inggris Keir Starmer unggah cuitan kontroversial tentang konflik Ukraina-Rusia hingga ramai disorot di media sosial. Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak. Belum genap satu minggu menjabat, Keir Starmer sudah jadi perbincangan usai cuitannya di akun X pribadinya @Keir_Starmer dinilai penuh kemunafikan.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Dimana Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
"Komunitas siber Ukraina! Saatnya terlibat dalam pertahanan siber negara kita," menurut sebuah unggahan, meminta para peretas dan pakar keamanan siber untuk mengajukan aplikasi melalui Google doc, menulis daftar keahlian mereka seperti pengembangan malware, dan referensi profesional, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/2).
Yegor Aushev, salah satu pendiri perusahaan keamanan siber di Kiev, mengatakan kepada Reuters, dia menulis unggahan itu atas permintaan pejabat senior Kementerian Pertahanan yang menghubunginya pada Kamis.
Perusahaan Aushev, Cyber Unit Technologies dikenal karena bekerja dengan pemerintah Ukraina dalam bidang infrastruktur pertahanan penting.
Satu orang lainnya yang terlibat dalam upaya itu mengonfirmasi bahwa permintaan itu datang dari Kementerian Pertahanan pada Kamis pagi.
Perwakilan Kementerian Pertahanan Ukraina tidak menanggapi permintaan komentar terkait hal ini. Seorang atase pertahanan di Kedutaan Besar Ukraina Washington mengatakan dia "tidak bisa mengonfirmasi atau membantah informasi dari saluran Telegram" dan menolak berkomentar lebih jauh.
Aushev menyampaikan, relawan akan dibagi menjadi unit siber pertahanan dan perlawanan. Unit pertahanan akan ditugaskan untuk mempertahankan infrastruktur seperti pembangkit listrik dan sistem perairan. Pada serangan siber 2015, yang dikaitkan dengan serangan peretas Rusia, 225.000 warga Ukraina kehilangan jaringan listrik.
Relawan unit perlawanan akan melakukan operasi spionase digital melawan invasi pasukan Rusia.
"Kami punya tentara di dalam negara kami," kata Aushev.
"Kami perlu tahu apa yang mereka lakukan."
Pada Rabu, perangkat lunak perusak yang baru ditemukan beredar di Ukraina, menyasar ratusan komputer, menurut peneliti di perusahaan keamanan siber ESET. Rusia diduga berada di balik serangan itu, yang berulang kali dituduh meretas Ukraina dan negara lain. Korbannya termasuk badan-badan pemerintah dan lembaga keuangan.
Rusia membantah tuduhan tersebut.
Aushev mengatakan, dia telah menerima ratusan pelamar dan akan melakukan seleksi untuk memastikan tidak ada dari mereka yang merupakan mata-mata Rusia.
Baca juga:
Bank Dunia Beri Sinyal Bantu Ukraina: Kami Siapkan Pembiayaan Cepat
Perang Mendekat ke Pusat Kota, Ukraina Minta Warganya Buat Molotov Serang Rusia
Rupiah Ditutup Menguat Rp14.364 per USD di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina
Pemerintah Siapkan SPLP Antisipasi Kontinjensi Evakuasi WNI di Ukraina
Rusia Lancarkan Serangan ke Pinggiran Ibu Kota Ukraina
Serangan Rusia ke Ukraina: Malam Mencekam di Kiev