VIDEO: Ekuador Rusuh, Geng Bersenjata Menembak di Jalanan, Pembunuhan di Mana-Mana
Ekuador Kacau, Geng Bersenjata Menembak di Jalanan, Pembunuhan di Mana-Mana
Ekuador diguncang sejumlah ledakan, penculikan polisi, dan kerusuhan di penjara sejak gembong narkoba kabur dari penjara.
- VIDEO: Suara Bergetar Korban Kecelakaan Curhat Depan Jenderal Lantas, Sempat Frustasi Mau Bunuh Diri
- VIDEO: Sindiran Nyelekit Gus Yahya Ada Pihak Punya Kepentingan Sudah Niat "Nyaplok" NU
- VIDEO: Kejagung Tak Gentar Jampidsus Dikuntit Densus 88, Tak Lemah dengan Tekanan!
- Keseruan Jenderal Dudung Ngasuh Cucu ke Tempat Bermain, Cucunya Lincah Banget Bikin Gemas
Ekuador Rusuh, Geng Bersenjata Menembak di Jalanan, Pembunuhan di Mana-Mana
Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan negara dalam keadaan "konflik bersenjata internal" setelah sejumlah geng kartel bersenjata menebarkan kekerasaan di negara itu.
Dekrit ini diumumkan tak lama setelah sekelompok pria bersenjata memakai penutup kepala hari ini mengganggu siaran langsung televisi dengan membawa senjata di depan kamera.
Warga terkejut dengan insiden ini ketika mereka menyaksikan siaran langsung stasiun televisi TC di Kota Guayaquil.
Sejumlah video di media sosial memperlihatkan pria bersenjata memaksa pegawai stasiun TV milik pemerintah itu tengkurap di lantai studio dan di belakang terdengar suara tembakan dan teriakan.
Polisi Ekuador kemudian mengatakan mereka sudah menangkap gerombolan pria bersenjata itu, mengevakuasi pegawai televisi, dan semua staf serta sandera dalam keadaan selamat.
Situasi ini membuat banyak warga ketakutan. Seorang perempuan yang tinggal di luar Guayaquil dan disuruh pulang cepat oleh bosnya mengatakan situasi jalanan kacan balau saat dia dalam perjalanan pulang.
"Mobil-mobil melaju di arah yang salah, semua orang mencoba menerobos jalanan," kata dia, seperti dilansir laman CNN, Rabu (10/1).
"Paling mengerikan adalah melihat kepanikan orang-orang, toko-toko tutup, orang-orang putus asa, termasuk anak-anak dan perempuan berlarian di jalanan yang banyak kendaraan."
Ekuador diguncang sejumlah ledakan, penculikan polisi, dan kerusuhan di penjara sejak Noboa kemarin mengumumkan kondisi darurat setelah pemimpin geng Adolfo "Fito" Macias kabur dari penjara di Guayaquil.
Delapan orang tewas di kota itu kemarin, kata polisi setempat. Dua polisi juga tewas di dekat kota itu, kata Polisi Nasional di X.
Video yang beredar di X memperlihatkan suasana jalanan ketika anggota geng berlarian sambil membawa senjata dan melepaskan tembakan di antara mobil-mobil yang melintas dan berhenti.
Sementara itu 10 orang ditangkap setelah tiga polisi yang diculik dibebaskan di Kota Machala, kata Polisi Nasional tadi malam. Sebelumnya polisi mengatakan sedikitnya tujuh polisi disandera di tiga kota sejak pengumuman negara dalam keadaan darurat.
Mantan Presiden Rafael Correa mengatakan dalam sebuah video yang menyebar di X, situasi ini adalah "dampak dari kerusakan sistematis aturan hukum, kebencian yang terakumulasi selama tujuh tahun terakhir," kata dia.
Kondisi darurat ini akan berlangsung selama 60 hari dan polisi serta pasukan keamanan akan dikerahkan untuk mengendalikan ketertiban.
Pemerintah mengatakan, upaya pencarian Adolfo Macias yang populer disebut "Fito" masih berlangsung dengan menurunkan 3.000 polisi dan pasukan keamanan.
Pihak berwenang mengatakan mereka belum mengetahui di hari dan jam berapa persisnya Macis kabur dari penjara.
Macias adalah pemimpin dari Los Choneros, salah satu geng kartel paling ditakuti di Ekuador. Kelompok ini diyakini terlibat dala penyelundupan narkoba lewat laut ke Meksiko dan Amerika Serikat. Menurut pusat penelitian Insight Crime, kelompok Macias ini juga bekerja sama dengan kartel Sinoloa Meksiko dan Barisan Oliver Sinisterra di Kolombia.
Macias dijebloskan ke penjara karena kasus penyelundupan narkoba.