VIDEO: Temuan Satu Area Berisi 89 Jasad Korban Aliran Sesat di Kenya
Pemimpin aliran Paul Mackenzie, mengajak warga untuk berpuasa dan kelaparan tanpa henti agar bisa masuk surga.
Sebanyak 89 jasad korban aliran sesat Good News International Churc ditemukan di Kenya. Jenazah berada di area seluas 800 hektar, di hutan Shakahola, Kenya timur, markas Good News International Church
Pemimpin aliran Paul Mackenzie, mengajak warga untuk berpuasa dan kelaparan tanpa henti agar bisa masuk surga.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Jumlah korban tewas para pengikut aliran sesat akan terus bertambah. Bahkan Palang Merah Kenya mengatakan, lebih dari 200 orang dilaporkan hilang.
Dilansir Reuters, Pemimpin aliran bernama Paul Mackenzie, ditangkap pada 14 April 2023. Tak lama kemudian, ditemukan adanya kuburan yang berisi jasad-jasad pengikutnya.
Baca juga:
Korban Tewas Sekte Puasa Sampai Mati Jadi 95 Orang, 8 Jasad Anak-Anak Ditemukan
Korban Tewas Sekte Puasa Sampai Mati Bertambah Jadi 89 Orang
Pengikut Sekte Sesat, 47 Orang Puasa Sampai Mati
Protes Mahalnya Biaya Hidup di Kenya Semakin Mencekam
Menengok Gaji Polisi Baru di Kenya, Lebih Tinggi dari Indonesia?
Terancam Manusia, Jerapah-Jerapah Kenya Dipindahkan dari Alam Bebas ke Konservasi