Virus Corona Bisa Bertahan Dalam Suhu 60 Derajat Celcius Selama 1 Jam
Virus corona dapat bertahan lama dalam suhu tinggi, demikian temuan sebuah penelitian sekelompok peneliti di Universitas Aix-Marseille di Prancis selatan.
Virus corona dapat bertahan lama dalam suhu tinggi, demikian temuan sebuah penelitian sekelompok peneliti di Universitas Aix-Marseille di Prancis selatan.
Dalam melakukan penelitian ini, para peneliti memanaskan virus corona dalam suhu 30 derajat Celcius selama 30 menit, kemudian dalam suhu 60 derajat Celcius selama 60 menit, dan 92 derajat Celcius (hampir mencapai titik didih air) selama 15 menit, menurut makalah penelitian yang diterbitkan jurnal bioRxiv.org pada Sabtu, dilansir dari Alarabiya, Minggu (19/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Sementara suhu tinggi secara signifikan mengurangi efektivitas virus corona, virus ini masih mampu meniru, misalnya bisa memulai fase infeksi lain di inangnya.
Hanya pada saat virus corona dipanaskan dengan suhu 92 derajat Celcius selama 15 menit, virus ini sepenuhnya berhasil dimatikan.
Protokol yang paling umum untuk menonaktifkan virus adalah pemanasan satu jam dalam suhu 60 derajat Celcius, seperti yang direkomendasikan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat. Protokol ini digunakan untuk menonaktifkan virus dengan tingkat kematian yang tinggi, seperti virus Ebola.
Hasil penelitian ini memiliki implikasi berbahaya bagi teknisi laboratorium yang melakukan tes pada sampel untuk menentukan apakah mereka positif terinfeksi virus corona atau tidak.
Para teknisi laboratorium di seluruh dunia menggunakan protokol pemanasan selama satu jam dalam suhu 60 derajat Celcius untuk mematikan virus sebelum melakukan uji sampel.
Namun kendati demikian, sebagaimana yang ditunjukkan penelitian ini, protokol tersebut sangat tidak efektif terhadap virus corona, menjadikan para teknisi laboratorium berisiko tinggi terinfeksi saat melaksanakan tugasnya.
Saat protokol suhu yang lebih tinggi telah terbukti mematikan virus sepenuhnya, suhu tinggi juga dapat secara signifikan memecah virus 'RNA - molekul yang membawa kode genetik unik virus. Ini mengurangi sensitivitas tes dan meningkatkan kemungkinan hasil tes negatif palsu.
Para peneliti menyarankan untuk menggunakan bahan kimia, bukan suhu yang mendekati titik didih untuk menonaktifkan virus, memungkinkan teknisi laboratorium untuk menjaga keselamatan mereka tanpa mengurangi efisiensi dari tes virus corona terlalu banyak.
"Hasil yang disajikan dalam penelitian ini harus membantu untuk memilih protokol yang paling cocok untuk inaktivasi untuk mencegah paparan personil laboratorium yang bertanggung jawab atas deteksi langsung dan tidak langsung Sars-CoV-2 (virus corona) untuk tujuan diagnostik," tulis para peneliti.
(mdk/pan)