Virus Corona Penyebab Covid-19 Banyak Ditemukan pada Kelelawar di Asia Tenggara
Penelitian sebelumnya memperkirakan Sars-CoV-2 muncul dari seekor hewan, kemungkinan besar kelelawar, sebelum menyebar ke manusia.
Sebuah virus yang merupakan kerabat dekat virus Sars-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19, ditemukan pada kelelawar di tempat penangkaran satwa di Thailand timur.
Para peneliti memperkirakan virus corona terkait mungkin ada pada kelelawar di banyak negara dan wilayah Asia. Penemuan ini memperluas area di mana virus terkait telah ditemukan hingga jarak 4.800 km.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Penelitian ini dilaporkan dalam Nature Communications, dikutip dari BBC, Rabu (10/2).
Tertulis dalam jurnal tersebut, para peneliti menyampaikan situs sampel (hanya Thailand) dan ukuran sampel terbatas, tapi mereka percaya diri bahwa virus corona "dengan tingkat keterkaitan genetik yang tinggi dengan Sars-CoV-2 banyak terdapat pada kelelawar di banyak negara dan wilayah di Asia".
Penelitian sebelumnya memperkirakan Sars-CoV-2 muncul dari seekor hewan, kemungkinan besar kelelawar, sebelum menyebar ke manusia.
Asal usul paling akurat virus tersebut tak diketahui dan telah diselidiki oleh tim WHO.
Dalam penelitian terbaru, sebuah tim yang dipimpin Lin-Fa Wang dari Universitas Singapura mendeteksi kerabat dekat Sars-CoV-2 pada kelelawar tapal kuda yang disimpan di gua buatan di cagar alam di Thailand.
Virus yang diisolasi, bernama RacCS203, sangat mirip dengan kode genetik SARS-CoV-2 (menunjukkan 91,5 persen kesamaan dalam genomnya).
Ini juga terkait erat dengan virus corona lain - disebut RmYN02 - yang ditemukan pada kelelawar di Yunnan, China dan menunjukkan 93,6 persen kesamaan dengan genom Sars-CoV-2.
Para peneliti, dari Thailand, Singapura, China, Australia dan AS, mengamati antibodi pada kelelawar dan trenggiling yang diperdagangkan di Thailand selatan.
Mereka mengatakan antibodi itu mampu menetralkan virus pandemi, yang merupakan bukti lebih lanjut bahwa virus corona terkait SARS-CoV-2 beredar di Asia Tenggara.
Baca juga:
Bocah Sembilan Tahun Meninggal Saat Tidur Setelah Dites Positif Covid-19
Tim WHO akan Umumkan Hasil Penyelidikan di China Soal Asal-Usul Virus Corona
40 Rumah Sakit di Washington Terima Kiriman Masker N95 Palsu
Bangun dari Koma 10 Bulan, Remaja Inggris Tidak Tahu Ada Pandemi
Perusahaan Asal AS ini Rela Bayar Rp1,4 Juta ke Pekerja yang Mau Ikut Vaksinasi
Afrika Selatan Hentikan Vaksinasi AstraZeneca karena Kurang Ampuh Lawan Varian Baru
Kapan Kehidupan Kembali Normal? Dengan Tingkat Vaksinasi Saat Ini Masih 7 Tahun Lagi
Rumah Sakit Israel Klaim Temukan Obat Covid-19
Survei: Satu dari Lima Penduduk India Positif Covid-19
Sudah Disuntik Vaksin Tapi Masih Bisa Tertular Covid-19, Ini Alasannya