Wajah Asli Tiga Mumi Mesir yang Hidup 2.000 Tahun Lalu Terungkap, Begini Bentuknya
Wajah tiga pria yang hidup pada zaman Mesir kuno lebih dari 2.000 tahun lalu dihidupkan kembali.
Wajah tiga pria yang hidup pada zaman Mesir kuno lebih dari 2.000 tahun lalu dihidupkan kembali. Rekonstruksi digital menggambarkan para pria tersebut berusia 25 tahun, berdasarkan data DNA yang diambil dari sisa-sisa mumi mereka.
Mumi tiga pria tersebut berasal dari Abusir el-Meleq, kota Mesir kuno di selatan Kairo, yang dimakamkan antara tahun 1380 SM dan 425 M.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Ilmuwan dari Max Planck Institute for the Science of Human History di Tübingen, Jerman mengurutkan DNA mumi tersebut pada 2017, yang merupakan rekonstruksi pertama yang berhasil dari genom mumi Mesir kuno.
Saat ini, para peneliti di Parabon NanoLabs, perusahaan teknologi DNA di Reston, Virginia, Amerika Serikat, menggunakan data genetik untuk menciptakan model 3 Dimensi (3D) wajah mumi-mumi tersebut melalui proses yang disebut fenotipe DNA forensik. Proses ini menggunakan analisis genetik untuk memprediksi bentuk fitur wajah dan aspek lain dari penampikan fisik seseorang.
"Ini fenotipe DNA komprehensif pertama kali yang dilakukan pada DNA manusia di era ini," jelas perwakilan Parabon dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Live Science, Senin (24/4).
Ilmuwan menggunakan metode fenotipe yang disebut Snapshot untuk memprediksi nenek moyang, warna kulit, dan fitur wajah mumi ketiga pria tersebut. Hasilnya, para pria tersebut memiliki kulit coklat terang dengan mata dan rambut berwarna gelap atau hitam. Secara keseluruhan, genetik mereka lebih dekat dengan individu modern di Mediterania atau Timur Tengah daripada orang Mesir modern.
Direktur bidang Bioinformatika Parabon, Ellen Greytak mengatakan bekerja dengan DNA manusia purba sangat menantang karena dua alasan: DNA seringkali rusak parah, dan biasanya bercampur dengan DNA bakteri.
"Antara dua faktor itu, jumlah DNA manusia yang tersedia untuk diurutkan bisa sangat kecil," kata Greytak kepada Live Science melalui surel.
Greytak mengatakan, poses yang digunakan pada mumi-mumi kuno ini juga dapat membantu para ilmuwan untuk menciptakan ulang wajah untuk mengidentifikasi jasad dari manusia modern.
(mdk/pan)