Warga Buddha Myanmar ancam akan bunuh muslim di Kota Mandalay
"Kami akan membunuh semua muslim," teriak beberapa warga Buddha sembari melintasi jalanan di Kota Mandalay.
Ratusan warga Buddha mengancam akan membunuh warga muslim saat mereka berkeliling kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay, dengan sepeda motor hari ini, sehingga memunculkan kekhawatiran berlanjutnya aksi kekerasan yang telah menewaskan dua orang pekan ini.
Bentrokan antar agama telah berlangsung selama dua tahun terakhir di negara tersebut, mengancam reformasi politik yang dilancarkan oleh pemerintahan semi sipil dari Presiden Thein Sein yang berkuasa sejak 2011 lalu, setelah 49 tahun berada di bawah kepemimpinan militer, seperti dilansir surat kabar the Times of India, Jumat (4/7).
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Bagaimana penyelesaian konflik di Myanmar akan dibahas? Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya," kata Sidharta.
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Bagaimana konflik Bangladesh akhirnya berakhir? Akhirnya Pakistan menyerah terhadap India dan Bangladesh tepatnya pada 16 Desember 1971.
-
Bagaimana militer Myanmar menanggapi Pemberontakan 8888? Meskipun aksi protes tersebut sebagian besar berlangsung damai, tanggapan dari pihak militer sangat brutal. Pasukan bersenjata dikerahkan untuk menekan demonstrasi dengan kekerasan, menembaki para demonstran tanpa pandang bulu.
-
Kapan Pemberontakan 8888 di Myanmar dimulai? Pemberontakan 8888 di Myanmar, yang dimulai pada 8 Agustus 1988, adalah salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah negara tersebut.
Setidaknya 249 orang tewas dan lebih dari 140 ribu mengungsi sejak Juni 2012. Sebagian besar korban adalah warga minoritas muslim Myanmar yang diperkirakan berjumlah lima persen dari populasi negara itu.
Sekitar 300 warga Buddha berkendara berkeliling Kota Mandalay hari ini, banyak di antaranya membawa pisau, pentungan dan batang bambu.
"Kami akan membunuh semua muslim," teriak beberapa warga Buddha sembari melintasi jalanan, setelah menghadiri pemakaman seorang pengikut Buddha yang tewas tertusuk pada Rabu malam.
Seorang warga muslim juga tewas dipukuli pada Kamis pagi waktu setempat saat hendak melaksanakan salat Subuh.
Polisi mengatakan 19 orang cidera dalam kerusuhan di kota terletak di wilayah tengah Myanmar yang berpenduduk sekitar satu juta jiwa itu pada Selasa dan Rabu malam.
Pemerintah memberlakukan jam malam mulai pukul 21.00 hingga pukul 05.00 dengan dukungan kuat pasukan polisi untuk mencegah kerusuhan serupa kemarin malam. Jam malam masih akan diberlakukan pada hari ini.
Bentrokan mulai pecah tiga hari lalu ketika sekitar 300 warga Buddha menyerbu sebuah kedai teh milik seorang warga muslim yang diduga telah memperkosa seorang perempuan Buddha.
Petugas polisi di Ibu Kota Naypyidaw mengatakan kepada Reuters kemarin bahwa tuduhan pemerkosaan itu diarahkan pada pemilik kedai dan saudara lelakinya.
Seorang imam di masjid terbesar di Kota Mandalay mengatakan lima warga muslim telah ditahan pada hari ini setelah polisi menggerebek beberapa rumah di sekitarnya dan menemukan pisau untuk upacara.
"Polisi tahu pasti pisau-pisau itu digunakan untuk keperluan upacara," kata Ossaman, sang imam. "Mereka tidak melanggar aturan apapun."
Seorang petugas polisi yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan adanya penangkapan itu namun menolak memberikan informasi lebih lanjut.
Kekerasan anti-Islam bukanlah hal baru di Myanmar. Negara bekas junta itu pernah memberlakukan jam malam di Mandalay setelah kerusuhan di kota itu pada 1997 menyusul laporan bahwa seorang lelaki muslim telah memperkosa gadis Buddha.
Namun aksi kekerasan semakin menjadi hal biasa dibawah pemerintahan reformis, yang mencabut pembatasan kebebasan berbicara termasuk akses ke Internet, yang sebelumnya dikontrol ketat oleh militer.
(mdk/fas)