Warga Yunani: Negara boleh krisis, tapi ngopi wajib jalan terus
Penduduk Yunani tergila-gila kopi, walau harganya tak murah. Secangkir frappe bisa mencapai Rp 66 ribu.
Sebelum referendum soal utang luar negeri yang tegang akhir pekan lalu, wartawan asing mengira warga Yunani di Ibu Kota Athena bakal murung. Memang ada antrean di beberapa lokasi ATM. Tapi yang mengejutkan, warung-warung kopi tetap buka seperti biasa. Malah, tempat ngopi ramai dikunjungi orang.
Chicago Tribune melaporkan, Selasa (7/7), budaya ngopi ternyata sangat dinikmati warga Yunani. Dalam kondisi negaranya secara de facto bangkrut, hampir 3/4 angkatan kerja menganggur, dan peredaran uang tunai dibatasi, kenapa orang Yunani sempat menyesap kopi?
-
Apa yang ditemukan di situs kuno Philippi, Yunani? Baru-baru ini, dunia arkeologi dihebohkan dengan penemuan luar biasa di situs kuno Philippi, Yunani utara. Tim arkeolog menemukan sebuah patung raksasa dari zaman Romawi sekitar abad ke-2 Masehi yang menggambarkan sosok Hercules.
-
Kapan Kesepian Kronis muncul? Peristiwa besar dalam hidup, seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian, atau pensiun, dapat menyebabkan kesepian.
-
Kapan batuk dianggap kronis? Jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu, ini dapat dikategorikan sebagai batuk kronis.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Apa yang ada di dalam guci Yunani kuno tersebut? Guci kuno ini dilapisi dengan lembaran tipis yang terbuat dari timah dengan ukiran kutukan yang ditujukan untuk korbannya. Saat ditemukan, didalam guci berisi tulang-tulang ayam yang dipotong bersama dengan sebuah koin.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
"Orang Yunani mau dipaksa berhemat untuk apapun, kecuali secangkir kopi. Warung kami masih ramai selama krisis," kata Kleanthis Kanellos, manajer Kedai Kopi Old Flo di pinggiran Kota Athena.
Untuk ukuran Indonesia selaku produsen kopi, harga secangkir minuman berkafein di Yunani relatif mahal. Minimal 2 Euro (setara Rp 29 ribu) untuk kopi hitam biasa. Sedangkan freddo atau frappe yang lebih digandrungi konsumen, dibanderol 4,5 Euro (Rp 66 ribu).
Seperti di banyak negara lain, warga Athena yang nongkrong di warung kopi membicarakan pelbagai hal, termasuk isu politik. Topik favorit misalnya perang urat syaraf antara Perdana Menteri Alexis Tsipras melawan bankir utusan troika, tiga lembaga kreditur yang memberi utang pada Yunani.
"Sudah pasti kami berdiskusi soal masa depan negara ini ditemani segelas frappe dingin," kata warga bernama Markos Efthimopoulos
Salah satu pengusaha kopi mengaku benci dengan IMF yang mendikte negara mereka. Tapi dia pun tak setuju bila pemerintah Yunani terlalu nekat keluar dari zona Euro. Tanpa mata uang bersama 19 negara Eropa tersebut, harga satu sak biji kopi impor bisa meroket. Kendati begitu, dia yakin orang akan tetap asyik ngopi di negeri lahirnya filsafat tersebut.
"Kalau risiko terburuk itu terjadi, barangkali warga akan kembali menyesap kopi asli Yunani," tuturnya.
Referendum pada Minggu (5/7) akhirnya berlangsung lancar. Hasilnya, 61 persen warga memilih opsi 'tidak', yakni menolak tuntutan IMF, Komisi Eropa, dan Bank Sentral Eropa yang memaksa Yunani menerima pinjaman baru.
Beberapa syarat kreditur itu, menurut PM Tsipras, menghina harkat warga Yunani yang kadung miskin gara-gara krisis lima tahun terakhir. Misalnya mengurangi dana pensiun maupun meningkatkan pajak penjualan ritel.
Kendati hasil referendum membangkang dari kemauan kreditur, masalah Yunani masih membayang. Bank tinggal punya stok uang tunai dalam pecahan Euro hingga 21 Juli.
Jika Eropa tak memberi pinjaman Euro, Yunani bakal bangkrut total lantas terpaksa kembali memakai mata uang lama mereka, Drachma. Beberapa ekonom Barat meyakini kondisi Negeri Dewa-Dewi akan semakin memburuk, memicu krisis ekonomi skala global.
(mdk/ard)