WHO: Jangan Harap Ada Cukup Vaksin Untuk Hidup Bisa Kembali Normal Sampai 2022
Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan memperingatkan, jangan harap akan ada cukup vaksin Covid-19 agar hidup bisa kembali normal sampai 2022.
Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan memperingatkan, jangan harap akan ada cukup vaksin Covid-19 agar hidup bisa kembali normal sampai 2022.
Swaminathan mengatakan, Inisiatif Covax WHO, mekanisme pengumpulan sumber daya untuk menyediakan akses vaksin yang adil ke negara-negara dengan tingkat pendapatan yang berbeda, hanya akan dapat mengumpulkan sekitar ratusan juta dosis pada pertengahan tahun depan, yang berarti masing-masing dari 170 negara atau ekonomi yang telah bergabung “akan memiliki sesuatu".
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Tetapi jumlah dosis akan terlalu kecil untuk mengubah pentingnya jaga jarak sosial dan pemakaian masker hingga produksi ditingkatkan dan mencapai target 2 miliar pada akhir tahun 2021.
“Cara orang membayangkannya adalah bahwa di bulan Januari Anda memiliki vaksin untuk seluruh dunia dan semuanya akan mulai kembali normal - bukan begini cara kerjanya," jelasnya, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (16/9).
"Penilaian terbaik kami (untuk peluncuran vaksin) adalah pertengahan 2021 karena pada awal 2021 adalah saat Anda akan mulai melihat hasil dari beberapa uji coba ini.”
China, bagaimanapun, menentukan waktu lebih cepat. Pada Selasa, Wu Guizhen dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan orang-orang di China akan memiliki akses ke vaksin yang dikembangkan secara lokal pada awal November atau Desember.
Presiden AS Donald Trump juga telah berjanji akan ada vaksin secepatnya, meningkatkan kekhawatiran bahwa regulator AS mungkin tunduk pada tekanan politik dan mengeluarkan izin penggunaan darurat sebelum waktunya.
Swaminathan mengatakan WHO akan menerbitkan pedoman penggunaan vaksin darurat pekan depan.
"Semua uji coba yang sedang berlangsung memiliki tindak lanjut selama setidaknya 12 bulan jika tidak lebih lama," jelasnya.
"Itu adalah waktu yang biasa Anda lihat untuk memastikan Anda tidak mengalami efek samping jangka panjang setelah beberapa minggu pertama."
“Karena ini pandemi, ada kemungkinan banyak regulator yang ingin melakukan listing darurat, yang bisa dimaklumi, tapi perlu ada beberapa kriteria di sekitarnya,” tambahnya.
“Apa yang kami ingin lihat adalah kemanjuran, tapi saya pikir yang lebih penting adalah apa yang orang ingin lihat untuk keamanan.”
Dia mengatakan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS atau FDA akan segera menerbitkan pedoman penggunaan vaksin darurat.
China telah menggunakan tiga vaksin pada warga sipil di bawah otorisasi penggunaan darurat sejak Juli, dan satu vaksin untuk militer sejak Juni. Seorang pejabat senior dari raksasa farmasi milik negara mengatakan dalam sebuah wawancara bulan ini bahwa ratusan ribu orang China telah divaksinasi.
Ketika ditanya tentang situasi China dan AS, Swaminathan berkata "regulator nasional memiliki kewenangan untuk melakukannya sendiri di dalam wilayah mereka sendiri”.
Namun, tambahnya, mereka harus memberlakukan tenggat waktu bagi perusahaan untuk memberikan data, dan izin penggunaan darurat dapat dicabut jika uji coba tahap terakhir tidak memenuhi persyaratan.
Sementara itu, Marie-Ange Saraka-Yao, direktur pelaksana aliansi vaksin global Gavi, mengatakan negosiasi terus berlanjut antara China dan aliansi untuk bergabung dengan Covax - hanya beberapa hari sebelum tenggat waktu 18 September bagi negara-negara untuk tanda tangan.
Meski Gedung Putih telah mengumumkan bahwa AS tidak akan bergabung, dia mengatakan pembicaraan itu juga terus berlanjut.
Absennya AS dan China, dua pemain utama dalam pengembangan vaksin, telah menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan rencana tersebut.
Saraka-Yao mengatakan, sejauh ini 84 negara telah bergabung dengan aliansi tersebut. Ada 92 negara berpenghasilan rendah yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin gratis yang disubsidi oleh negara kaya dan donor.
(mdk/pan)